Alasan Dinda Puspitasari Berani Memilih Menjadi Ilustrator Fesyen

Agestia Jatilarasati | 7 Juli 2018 | 11:30 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Profesi desainer fesyen tentu sudah akrab di telinga kita. Tidak dengan ilustrator fesyen. Meski kurang familier, Dinda Puspitasari (28) berani memilih menjadi ilustrator fesyen.

Keseruan demi keseruan menjadi ilustrator fesyen ia rasakan sejak awal. Mulai dari membuat ilustrasi wanita hingga diminta menggambar di acara yang diusung sejumlah merek barang mewah seperti Dior, Ted Baker, Fendi, dan Louis Vuitton. 

Ketertarikan Dinda pada dunia fesyen ada sejak kecil. Berawal dari sering melihat Putri Diana di sejumlah majalah yang dibeli oleh ibunya, Dinda kecil unjuk kemampuan dengan menggambar sejumlah busana yang dikenakan Putri Diana. Dari situlah kemudian tumbuh cita-cita menjadi desainer fesyen. 

“Hanya saja waktu aku mau kuliah fesyen, keluarga tidak menyanggupi karena mahal banget (biayanya). Akhirnya aku ambil kuliah jurusan periklanan di Universitas Indonesia. Tetap saja, aku suka membuat ilustrasi. Aku pun membuat blog pada saat itu demi memamerkan karya ilustrasi aku di sana,” terang Dinda di kantor Bintang, beberapa waktu lalu.

Tak hanya itu, minatnya yang besar terhadap dunia fesyen kian terlihat saat Dinda berhasil memenangkan program kewirausahaan di kampusnya dan akhirnya membuat sebuah label aksesori.

“Aku dan temanku diberi modal 10 juta rupiah untuk membuat sebuah brand aksesoris. Dari situlah aku mulai menyeriusi proses mendesain, memproduksi sebuah koleksi hingga membuat lookbook,” ceritanya. 

Sayang, karena tidak memiliki cukup pengalaman di bidang fesyen, bisnis itu kandas. Barulah, setelah lulus kuliah, Dinda memutuskan bekerja di sebuah perusahaan periklanan di ibu kota. Namun ia tak meninggalkan hobinya.

“Aku coba-coba untuk freelance sebagai ilustrator tetapi perkembangannya tidak begitu bagus. Kemudian aku sadar kalau menjadi ilustrator biasa, di Indonesia sudah banyak banget. Makanya aku mencoba mencari yang lebih spesifik dan akhirnya memutuskan untuk menjadi fashion illustrator,” terangnya.

(ages / gur)

Penulis : Agestia Jatilarasati
Editor: Agestia Jatilarasati
Berita Terkait