Dinda Puspitasari Mengungkap Profesi Ilustrator Fesyen Sangat Menjanjikan

Agestia Jatilarasati | 7 Juli 2018 | 14:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Pilihan menjadi ilustrator fesyen membuat Dinda Puspitasari harus mengeksplorasi kemampuannya.

“Sekilas memang mirip dengan desainer fesyen tetapi berbeda. Seorang desainer fesyen harus mempertanggung jawabkan desain menjadi kenyataan sedangkan ilustrator fesyen hanya membuat ilustrasi menarik dan tidak punya tanggung jawab untuk membuat desain menjadi nyata,” jelasnya.

Pucuk dicinta ulam tiba, di tahun 2013 Dinda mendapat proyek ilustrasi pertama. “Proyek ilustrasi pertama aku yakni membuat ilustrasi untuk bukunya Dian Pelangi. Dia tahu aku dari blog aku pada saat itu makanya penting banget untuk mem-branding diri sendiri lewat media sosial seperti Instagram. Dari situ orang dari manapun akan dengan mudah melihat karya kita,” Dinda menyarankan.

Setelah itu, Dinda banjir order. Di tahun 2014, Dinda diajak untuk membuat buku bersama bloger Diana Rikasari yang berjudul #88 Love Live. Tak disangka, buku tersebut terjual 110 ribu kopi, tidak hanya di Indonesia, tapi jufa di Malaysia dan Singapura.

“Sempat ragu karena buku ini ditulis dalam bahasa Inggris yang notabene belum lazim pada saat itu. Ditambah lagi kita belum berpengalaman untuk menulis buku sehingga ketika buku yang pertama sold out di minggu pertama perilisan, tidak menyangka sekali,” ungkapnya senang.

Setahun berselang Dinda ketiban rezeki. Ia ditawari untuk membuat ilustrasi di acara Dior Indonesia. “Semenjak itu, mulai banyak luxury brand yang mengajakku bekerja sama untuk membuat ilustrasi di acara mereka. Mulai dari Fendi, Louis Vuitton, Ted Baker, dan sebagainya,” tuturnya bangga.

Dinda mengungkapkan profesi ilustrator fesyen sangat menjanjikan di Indonesia. 

“Tinggal kita mencari peluang apa lagi yang ada dan belajar bagaimana mewujudkannya. Kemudian jangan mengopi karya orang lain. Fake it until you make it. Itu betul tetapi bukan berarti dikopi semua. Kalian harus tetap memasukkan gaya sendiri dalam setiap gambar sehingga nantinya kalian dapat menemukan gaya khas milik kalian sendiri,” Dinda berpesan.

(ages / gur)

Penulis : Agestia Jatilarasati
Editor: Agestia Jatilarasati
Berita Terkait