Imam Arief Winarta Dokter yang Berbisnis Pelapis Ponsel (2 - selesai)

Agestia Jatilarasati | 16 Juli 2018 | 11:30 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Tidak ada perjuangan yang sia-sia. Papcase yang dulu dibangun oleh Imam Arief Winarta dengan modal 800 ribu rupiah dari hasil menjual buku diktat ke teman-teman di kampus, kini mampu meraup keuntungan sebesar 150 juta rupiah per bulan.

“Dulu paper case-nya masih dicetak di mesin cetak biasa dan saya gunting sendiri. Namun Papcase berkembang seiring waktu hingga akhirnya mampu membeli mesin yang lebih besar untuk menunjang produksi,” terang Imam Arief Winarta.

Kini angka produksi pelapis ponsel kertas Papcase mencapai 10 ribu sampai 15 ribu kertas per bulan. Minat masyarakat terhadap Papcase meningkat karena pelanggan bisa bergonta-ganti pelapis dengan mudah. Selain itu, pelanggan juga bisa memesan pelapis sesuai rancangannya sendiri  dengan harga terjangkau.  

Hanya dengan 20 ribu rupiah saja, orang sudah bisa membeli sebuah pelapis dari Papcase. Sementara harga termahalnya mencapai  200 ribu rupiah. Walhasil, tak hanya diminati masyarakat dalam negeri, Imam mengaku pembeli Papcase merambah hingga ke  mancanegara seperti Malaysia, Brunei Darussalam, Thailand, dan Los Angeles, AS. 

Karena kesuksesannya tersebut, Imam mendapat sejumlah penghargaan seperti UKM WOW dari BCA tahun 2016, Pemenang Utama Wirausaha Muda Mandiri dari bidang usaha kreatif tingkat nasional di tahun yang sama. Bagi Imam, penghargaan tersebut menjadi hadiah atas kerja kerasnya selama ini. Hal tersebut membuat Imam termotivasi untuk bekerja lebih giat lagi membangun karier dan bisnis. 

“Ketika membangun bisnis, tentu halangan dan rintangan kerap bermunculan, bahkan cemooh dari orang sekitar juga ada. Namun buat saya cemooh itu dijadikan suplemen saja. Saya dulu biasa diejek teman-teman saya, ‘Jadi dokter kok jualan pelapis begini, kurang duit?’Ya, memang saya kurang duit makanya saya menunda untuk berfoya-foya. Ketika teman saya pergi berjalan-jalan, saya memilih pulang dan bekerja lagi. Sekarang masa itu sudah lewat dan menjadi kenangan. Jadi untuk para wirausaha yang tengah merintis saat ini, jangan mudah menyerah,” tutup Imam.

(ages / gur)

Penulis : Agestia Jatilarasati
Editor: Agestia Jatilarasati
Berita Terkait