Saat Ini Luna Maya Hanya Ingin Fokus ke Layar Lebar

Wayan Diananto | 16 Juli 2018 | 03:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Luna Maya membuktikan, kesempatan kedua memang ada. Itu terjadi saat film The Doll 2 yang dibintanginya menjadi terlaris ke-9 tahun lalu bersama 1,2 juta penonton.

Di film itu, Luna memerankan Meira yang diteror hantu anak kecil yang ternyata arwah putrinya. Konflik meruncing setelah Meira menyadari suaminya, Aldo (Herjunot Ali), main gila dengan pembantu. Kesuksesan The Doll 2 terasa sempurna karena mayoritas pengamat dan pencinta film memberi kritik positif.

Kini Luna Maya bersiap meneror penonton lewat film Sabrina. Di Sabrina, Luna memerankan Meira yang berupaya memulai babak baru dalam hidup setelah cerai dengan Aldo.

“Meira sudah move on, lebih dewasa. Ibarat bayi, kakinya sudah kuat berpijak. Meira melanjutkan hidup bersama Aidan yang dimainkan Christian Sugiono,” Luna membocorkan.

Selain Luna dan Christian, Sabrina diperkuat Sara Wijayanto, Rizky Hanggono, Jeremy Thomas, serta aktris cilik Richelle Skornicki. Horor bukan genre baru buat pelantun “Suara (Ku Berharap).”

Di awal karier, Luna Maya membintangi film horor Bangsal 13 bersama Endhita. Setelahnya, Luna lebih sering membintangi drama dan komedi. Meski The Doll 2 meledak, Luna menilai setiap film yang dibintanginya penting untuk sejarah kariernya.

“Saya rasa setiap film yang saya bintangi penting. The Doll 2 bisa dibilang menandai kembalinya saya ke industri film. Ada yang bilang, The Doll 2 memosisikan saya sebagai aktris yang bisa membawa banyak penonton. Saya harap para penonton The Doll 2 kembali ke bioskop demi Sabrina,” lanjutnya. Luna menolak saat beberapa jurnalis menyebutnya Ratu Film Horor yang baru. “Siapa bilang? Lebaran kemarin saya main film komedi Insya Allah Sah 2,” tukas Luna.

Gelar Ratu Film Horor mencuat setelah beredar isu Luna direkrut untuk membintangi film Suzzanna reborn. Kabarnya, film ini akan dirilis akhir tahun mendatang. “Hah, proyek apa, nih? Ha ha ha!” kelitnya seraya menambahkan dua tahun terakhir, ia memang memilih fokus ke layar lebar. Dengan fokus, Luna memberi kesempatan kepada diri sendiri mengeksplorasi peran.

Keputusan fokus ke layar lebar diambil setelah berkaca kepada pengalaman. Dulu, Luna kurang fokus. Saat reading naskah, ia sering kepikiran habis reading harus ke tempat lain untuk syuting anu, lalu siaran langsung di televisi A, dan seterusnya. Walhasil saat syuting film, ia susah fokus 100 persen.

“Dulu fokus saya cari duit. Dulu Anda melihat saya sering muncul di televisi, memang orientasi saya cari duit sebanyak-banyaknya. Sekarang masih butuh duit. Namun seiring waktu, saya menyimpulkan duit bukan segalanya. Terlalu fokus cari duit membuat saya menutup silaturahmi dengan teman dan diri sendiri,” Luna berterus terang.

Dulu ia menerapkan aji mumpung. Mumpung pekerjaan banyak, borong semuanya. Luna bahkan jarang berlibur. Kini fokus berakting membuat performa Luna di layar lebar cemerlang. “Alhamdulillah untuk pencapaian ini,” pungkasnya. 

Penulis : Wayan Diananto
Editor: Wayan Diananto
Berita Terkait