Kisah Defia Rosmaniar, Peraih Medali Emas Pertama untuk Indonesia

TEMPO | 20 Agustus 2018 | 08:15 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Defia Rosmaniar, atlet taekwondo Indonesia nomor poomsae individu putri, mempersembahkan medali emas Asian Games 2018 untuk almarhum ayahnya. "Ini untuk ayah saya, juga pelatih dan teman-teman semuanya," katanya seusai pertandingan di di Plenary Hall Jakarta Convention Center, Minggu, 19 Agustus 2018.

Defia saat berbicara dengan awak media sambil menangis karena keterharuan mampu mencapai target. "Senang banget karena semua mendukung aku," tuturnya.

Defia telah melalui program latihan untuk Asian Games sejak 15 Maret sampai 11 Agustus di Korea. Namun pada bulan April, ia sempat kembali ke Indonesia. "Defia sempat pulang karena ayahnya meninggal," kata manajer tim taekwondo Indonesia Rahmi Kurnia.

Namun Rahmi memahami, Defia mampu bangkit dari kesedihan. Defia pun terus meningkatkan semangatnya latihan. "Semua (latihan) yang dilakukan tidak sia-sia," tuturnya. Rahmi menilai saat Defia bertanding pun tanpa beban."Mengalir saja," katanya.

Selanjutnya tim taekwondo Indonesia akan berjuang untuk nomor kyorugi (tanding). Rahmi mengatakan untuk kyorugi para atletnya punya peluang untuk mendapat medali. "Besok kyorugi mudah-mudahan bisa melaju seperti poomsae," tuturnya.

Adapun pemerintah menargetkan cabang taekwondo mendapatkan satu medali emas. Namun Rahmi berharap tim taekwondo Indonesia masih bisa menambah emas lain melengkapi yang diraih Defia Rosmaniar. "Harapannya bisa dua (medali)," katanya.

TEMPO.CO

Penulis : TEMPO
Editor: TEMPO
Berita Terkait