Tiza Mafira Setop Pencemaran Lingkungan dengan Diet Kantong Plastik

Yuriantin | 2 September 2018 | 11:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Sampah kantong plastik kian merajalela. Sayangnya, kesadaran masyarakat Indonesia akan isu ini masih rendah. Tak sedikit yang melempar tanggung jawab kepada pemerintah. Hal ini yang mendorong Tiza Mafira (34) ikut menggagas berdirinya Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik. 

Lembaga swadaya masyarakat (LSM) berbasis komunitas ini berdiri pada 2013 lalu. Fokusnya, mengampanyekan perilaku bijak menggunakan kantong plastik.

"Bijak artinya tidak menggunakan kantong plastik kecuali sangat terpaksa. Karena orang memakai kantong plastik tanpa berpikir panjang—butuh tidak butuh dipakai, karena gratis," terang Direktur Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik ini. 

Menurut Tiza, kantong plastik yang masih gratis jadi salah satu penyebab utama timbunan sampah plastik. Maka pada 2016, Tiza ikut mendorong kebijakan kantong plastik berbayar. Meski nominalnya rendah, kantong plastik berbayar punya efek psikologis. Buktinya, terjadi penurunan sampah plastik hingga 55 persen ketika uji coba selama 6 bulan.

Sayangnya, uji coba ini dihentikan. Namun hingga kini, Tiza terus aktif membantu beberapa gerakan masyarakat dan inisiatif pemerintah daerah terkait isu ini.

"Kami masih terus fokus mendorong kebijakan kantong plastik tidak gratis—atau sebaiknya mungkin dilarang saja," ucap salah satu Ocean Hero 2018 dari Program Lingkungan PBB (UNEP) ini. 

Di sisi lain, masyarakat belum aktif melakukan tindakan pencegahan. Padahal, banyak yang telah memahami bahaya plastik bagi lingkungan. Kembali lagi, masyarakat tidak membatasi penggunaan kantong plastik karena mudah didapatkan dengan gratis. Sebagian lagi masih menganggap isu sampah plastik bukan tanggung jawab mereka, melainkan pemerintah.

"Padahal kantong plastik susah didaur ulang. Nilainya rendah sekali. Tidak semua pemulung mau, itu pun harus dikumpulkan sangat banyak dan dibersihkan baru bisa dijual dengan harga yang lumayan. Ini yang menyebabkan kantong plastik banyak mencemari lingkungan," jelas Tiza. 

(yuri / gur)

Penulis : Yuriantin
Editor: Yuriantin
Berita Terkait