David Christian: Ubah Rumput Laut Menjadi Ello Jello, Gelas yang Bisa Dimakan

Agestia Jatilarasati | 31 Oktober 2018 | 23:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Di Indonesia, menumpuknya limbah plastik mengundang keprihatinan banyak pihak. Hal ini karena sampah plastik butuh waktu 50 hingga 100 tahun untuk terurai.

Fakta ini mengetuk nurani David Christian (26). Pria kelahiran Bandung ini berusaha mengurangi limbah plastik dengan membuat gelas yang bisa dimakan lewat proyek Evoware.

Evoware merupakan proyek bisnis berbasis sosial dan lingkungan yang didirikan pada April 2016. Berdirinya Evoware ditandai dengan lahirnya gelas yang terbuat dari rumput laut dan bisa dimakan bernama Ello Jello. Idenya tercetus saat David pulang ke Jakarta setelah 4 tahun kuliah bisnis internasional di Canadian College, Kanada. 

“Oktober 2015, saya kembali ke Jakarta dan kaget karena di sini masalah sampah sangat serius. Saya berpikir bagaimana mengedukasi masyarakat Indonesia terkait penanganan limbah plastik. Kalau hanya dengan cara biasa dan cuma sekali saja akan percuma. Harus cari cara yang beda. Terpikir oleh saya untuk membuat produk yang unik dan belum pernah ada sebelumnya. Saya membuat gelas yang bisa di makan,” David mengawali cerita.

Karena tidak punya latar belakang ilmu gizi, David sempat kesulitan merealisasikan idenya.

“Saya berpikirnya sederhana saja (membuat gelas dari) agar-agar. Tetapi kalau agar-agar biasa, kan enggak bisa. Pasti meleleh dan tidak kuat. Terlintas membuat gelas dari gelatin tapi kalau gelatinnya dari tulang hewan, maka kalangan vegan tidak bisa makan. Kemudian saya cari bahan yang bisa dibentuk, kuat, dan bisa dimakan. Rumput laut jawabannya,” kenangnya. 

David merealisasikan idenya. Pada 1 April 2016, David memperkenalkan gelas ciptaannya di sebuah bazar makanan di Jakarta. Karena bertepatan dengan April Mop, pengunjung tidak yakin gelas ciptaan David bisa dimakan.

“Kami meluncurkan Ello Jello pas April Mop. Waktu itu, kami menggelar pertunjukkan kuda lumping makan gelas Ello Jello. Banyak orang mengira (gelas yang bisa dimakan) itu bohong. Setelah itu, kami menjelaskan bahwa gelas ini bisa dimakan dan respons pengunjung sangat postif,” sambung David yang menjual 400 gelas pada hari pertama peluncuran.

(ages / gur)

Penulis : Agestia Jatilarasati
Editor: Agestia Jatilarasati
Berita Terkait