Peter Harjani-Harry Sudarma, Akuntan dan Dokter Promotor Konser Musisi Dunia

Vallesca Souisa | 2 Januari 2019 | 02:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Di bawah bendera PK Entertaiment, Peter Harjani (30) dan Harry Sudarma (27) berhasil mendatangkan sang diva Celine Dion pada Juli lalu dan menyusul Ed Sheeran tahun depan.

Sebagai promotor konser bertaraf internasional, mereka terbilang masih muda. Perusahaan pun baru didirikan pada 2015. Menariknya, kedua anak muda ini tak punya latar belakang promotor sama sekali. Sebelumnya Peter menggeluti dunia keuangan, sementara Harry seorang dokter.

“Aku enggak pernah menuntut ilmu yang berhubungan dengan penyelenggaraan acara, enggak pernah mengerti tentang acara. Aku kuat di hitung-hitungan saja. Untuk acara aku belajar autodidak di tempat,” ungkap Peter, lulusan akuntasi Universitas Western Australia. 

Selepas 3 tahun kuliah, Peter sebenarnya sudah bekerja di bidang keuangan, juga di Australia. “Namun kemudian akuntansi dan keuangan bikin stres. Karena duduk di belakang meja, mengerjakan angka berjam-jam. Aku merasa, wow, ini bukan aku.” 

Di tengah kepenatan, Peter teringat, sewaktu kuliah ia bekerja paruh waktu di sebuah pusat konvensi dan kerap memperhatikan orang-orang yang mengadakan acara di tempat itu.

“Aku ingat, seru banget, ya. Saat itu juga aku ingin balik ke Indonesia dan bikin acara,” kenang Peter. 

Ketika menyatakan niatnya ingin menjadi penyelenggara acara, kedua orang tuanya kaget mengingat anak mereka ini sudah hidup nyaman di Australia. “Kata orang tua, ini berisiko. Belum tentu aku bisa mewujudkan. Mereka enggak setuju aku balik ke Indonesia,” bilang pria kelahiran 11 Januari 1988 ini. 

Peter berkukuh. Ia meriset dan melihat, peluang di bidang ini masih sangat besar. “Waktu itu promotor besar baru sedikit. Salah satunya Java Musikindo. Aku meriset terus sampai bertemu saudaraku dari Singapura, yang ingin bikin agensi penyelenggara acara juga. Bergabunglah aku dengan mereka. Kata ayahku, kalau sekali bikin acara enggak berhasil, aku harus balik ke Australia,” cerita Peter. 

Bertugas sebagai pemimpin produksi acara di agensi yang didirikannya bersama saudara-saudaranya pada 2011, saat bersamaan Peter benar-benar baru melek tentang mengemas acara. “Konser pertama yang aku tangani adalah konser Justin Bieber. Aku deg-degan, takut gagal, lalu nanti disuruh balik ke Australia,” bilang Peter. Untungnya konser Justin Bieber tidak gagal. 

“Aku belajar dari nol Dari yang enggak mengerti risiko kapasitas, jadi mengerti. Pernah tiket sold out, tapi, kok enggak untung? Ini terjadi gara-gara salah perhitungan. Tapi aku terus belajar,” bilang Peter. 

Pada 2014 ia memutuskan pisah jalan dengan saudara-saudaranya untuk membuka agensi sendiri. Bermodal tabungan dan pinjaman dari orang tua, Peter mendirikan PK Entertainment pada 2015.

“Hanya ada aku, adikku, lalu masuk Harry Sudarma, yang tadinya dokter umum, membantu sebagai direktur pemasaran. Kami mulai di ruko dengan ruang seluas hanya 4 x 6 meter, itu juga ruang sisa dari tempat kerja ayah,” ungkap Peter. 

Karena jaringan belum kuat, mereka tidak langsung menyelenggarakan konser artis luar negeri. Di agensi yang dulu, yang memegang akses langsung ke artis-artis luar negeri adalah saudara Peter. PK Entertainment mulai bergerak dari mengemas acara nonkonser dari YouTube—kesempatan yang diperoleh dari jaringan pertemanan—lalu merambah ke Google dan Instagram.

Menangani klien baru, Peter dan Harry sama-sama kembali belajar. “Aku pernah bikin kesalahan beberapa kali. Salah satunya, sewaku membuat suvenir untuk acara klien (YouTube). Seharusnya warna suvenirnya merah. Tapi begitu jadi, kok warnanya oranye. Ini gara-gara kurang teliti,” kata Harry. “Makanya kami terus belajar. Salah, ya belajar lagi. Gagal, coba lagi. Terus begitu, kalau mau sukses.”

Dua tahun bergulir, modal PK Entertainment sudah kuat untuk menggelar konser penyanyi internasional. Konser Celine Dion adalah konser artis mancanegara mereka yang pertama dan sukses dengan harga tiket konser hingga 25 juta rupiah. Desember ini mereka sudah berhasil menjual tiket konser Ed Sheeran, yang akan diselenggarakan Mei 2019. 

(val / gur)

Penulis : Vallesca Souisa
Editor: Vallesca Souisa
Berita Terkait