Veronica Colondam Mendirikan Wirausaha Sosial untuk Pendidikan Anak Indonesia

Yuriantin | 13 Februari 2019 | 03:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Yayasan Cinta Anak Bangsa (YCAB) menginjak usia 2 dasawarsa tahun ini. Adalah Veronica Colondam (47), sosok yang berjasa di balik yayasan yang fokus dalam bidang pendidikan dan pemberdayaan ekonomi ini. Ia juga menjadi salah satu pelaku wirasuaha sosial (wirsos) awal di Indonesia.

Selain sibuk mengurus YCAB, Veronica aktif berbagi ilmu tentang wirsos kepada generasi muda. 

Lewat YCAB, Veronica ingin mengurangi jumlah anak putus sekolah serta memberdayakan para remaja Indonesia hingga mencapai kemandirian. YCAB berkembang menjadi perusahaan sosial dengan berdirinya berbagai jenis unit usaha. Di antaranya, perusahaan jasa di sektor kesehatan, konsultan, dan hiburan yang dimulai sejak tahun 2000. YCAB juga mendirikan koperasi simpan pinjam untuk menjalankan kredit mikro.

Kredit ini menyasar para ibu pedagang mikro dengan syarat, anak mereka tak boleh putus sekolah. "Kita sengaja menghubungkan pendidikan dengan pemberdayaan ekonomi. Kita masuk ke kredit mikro untuk memperkuat keuangan rumah tangga. Supaya ibu punya uang sisa untuk ongkos anaknya sekolah, bisa kasih anaknya uang jajan juga agar anaknya tetap sekolah," papar penerima penghargaan Vienna Civil Society Award dari PBB tahun 2001 ini. 

Ketika anak putus sekolah, Veronica mengungkapkan para ibu bisa mendaftarkan anak mereka pada program Rumah Belajar. Program ini memberi edukasi dasar dan kursus keahlian agar anak terdidik hingga nantinya bisa mandiri.

"Pendidikan menghasilkan kesejahteraan. Kami mengukur dari indeks kemandirian mereka yaitu ketika lulus, mereka mendapat pekerjaan. Yang tadinya jadi beban keluarga, bisa membantu keuangan keluarga," beri tahu alumni wirausaha sosial di INSEAD ini. 

Veronica menuturkan program kredit mikro ini memperkirakan para ibu bisa berpenghasilan bersih rata-rata 2,7 juta rupiah per minggu dalam rentang waktu 5 tahun. Ia menjelaskan program ini berhasil menurunkan angka putus sekolah.

"Di kota-kota besar, angka anak putus sekolah di lingkungan ibu-ibu kami berkurang dari yang awalnya 2,5% menjadi 1%. Berarti hampir tidak ada anak yang putus sekolah di lingkungan kami," ucap penulis sejumlah buku bertemakan pengembangan remaja dan perilaku berisiko remaja ini.

Ke depannya, Veronica berharap bisa menjangkau 5 juta anak di tahun 2020. Ia juga berencana memberi beasiswa pendidikan hingga ke perguruan tinggi bagi anak-anak para ibu anggota kredit mikro nantinya. 

(yuri / gur)

Penulis : Yuriantin
Editor: Yuriantin
Berita Terkait