Pria Surabaya Ini Berperan Penting dalam Konser Artis Lokal hingga Mancanegara

Ari Kurniawan | 21 Februari 2019 | 08:15 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Tata lampu dalam sebuah konser musik bukan sekadar pelengkap. Tarian cahaya di panggung merupakan sebuah bentuk seni yang bisa ikut menghidupkan rasa pada pertunjukan.

Hal itulah yang dikemukakan Yoni Wijowo. Pria asal Surabaya, Jawa Timur, itu sudah sepuluh tahun menggeluti profesi lighting designer. Ia kini dikenal sebagai salah satu yang terbaik di Indonesia. 

"Lighting karya seni yang harus diabadikan. Ada beberapa yang menganggap lighting itu bukan bagian inti. Padahal lighting show itu bagian dari suatu acara yang ditunggu," kata Yoni, saat berbincang dengan tabloidbintang.com.

Yoni Wijoyo menyebut lighting designer sebagai profesi yang sangat menjanjikan. Mungkin belum banyak yang tahu, peran serta seorang lighting designer dalam sebuah pertunjukan musik bisa dihargai puluhan juta hingga ratusan juta rupiah. "Bisa lebih mahal dari artisnya," ucap Yoni sambil tersenyum. 

Oleh karena itu, Yoni Wijoyo mengajak anak muda untuk lebih mengenal seni tata lampu. Ia pun membuka pintu bagi siapa saja yang ingin belajar dan mengasah skill. 

Yoni Wijowo sendiri memulai karier dari bawah. Saat awal datang ke Jakarta, ia sempat bekerja untuk band Drive sebagai kru merchandise. Nasibnya mulai berubah pada 2009, saat menggantikan posisi petugas lighting yang kala itu berhalangan hadir. 

"Waktu itu saya menggantikan tugas Mas Robert untuk jagain lampu. Dari situ saya mulai mendalami lighting. 2012 saya mulai merakit lampu custom untuk Drive," kenang Yoni, yang rela meninggalkan status PNS demi profesinya sekarang. 

Selain konser artis lokal seperti Drive, Tulus, Padi, dan Kotak, Yoni Wijoyo juga dipercaya ambil bagian dalam pertunjukan musisi mancanegara. Salah satunya band asal California, Amerika Serikat, Save Ferris.

(ari/ari)

Penulis : Ari Kurniawan
Editor: Ari Kurniawan
Berita Terkait