Kisah Prita Kemal Gani Dirikan Perguruan Tinggi Kehumasan Bertaraf Internasional

Yuriantin | 5 Maret 2019 | 23:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Nama Prita Kemal Gani tak asing bagi dunia perhumasan Indonesia. Lewat STIKOM The London School of Public Relations (LSPR), Prita mencetak para ahli di bidang humas. Ia juga bertekad meningkatkan kemampuan para praktisi humas Indonesia dan ASEAN, agar mampu bersaing di era digital. 

Prita tengah fokus membawa LSPR menyongsong era digital. "Kami sedang sibuk membarui LSPR dari segi kurikulum, fasilitas, struktur organisasi sampai kegiatan yang diselenggarakan," ucap Prita pekan lalu.

Ia mencontohkan diskusi kelompok terarah membahas kurikulum, yang rutin dilakukan tiap tahun. Tujuannya, mengimbangi berbagai perubahan di era digital. Di sela-sela kesibukan, Prita juga mendekorasi gedung baru LSPR di Bekasi, setelah tahun 2016 silam LSPR membuka cabang di Bali dan menyediakan pembelajaran daring di Dubai, Uni Emirat Arab. 

LSPR berkembang pesat, Prita mengenang awal mula LSPR berdiri. Berbekal pengalaman sebagai ahli humas di perusahaan pusat kebugaran dan cita-cita menjadi guru, Prita membuka kursus singkat humas pada 1992.

Sarjana Humas dari London City College of Management ini mulai dengan menyewa ruangan kecil di Jakarta. Prita mengusahakan pengajaran bertaraf internasional. Ia juga mengajak kenalan asingnya untuk mengajar. 

Ketika krisis ekonomi menerpa pada 1998, Prita kehilangan para tenaga asing ini. Ia memutar otak dan mencari tenaga pengajar dari Filipina. Mendapat gelar magister administrasi bisnis di Filipina, Prita mengungkapkan orang Filipina berkualitas dalam bidang humas. Saat bersamaan, kondisi rupiah yang anjlok membuat banyak orang tua Indonesia kesulitan menyekolahkan anak ke luar negeri. 

Setahun berlalu, krisis belum selesai. Titik terang datang kala pemerintah memberi kesempatan kepada lembaga pendidikan Indonesia untuk mengurus izin menjadi sekolah tinggi atau universitas. Pada 1999, nama STIKOM-LSPR terbentuk.

"Saat itu, keran seperti terbuka. Banyak yang mendaftar di LSPR hingga kami buka 3 shift dan menyewa tempat baru. Kami pindah beberapa kali sampai bisa punya gedung dan menambah gedung seperti sekarang," sambung Ketua Umum Perhimpunan Hubungan Masyarakat Indonesia 2011-2014 ini.  

(yuri / gur)
 

Penulis : Yuriantin
Editor: Yuriantin
Berita Terkait