Abah Lala, Seniman Boyolali di Balik Jargon Cendol Dawet 

Ari Kurniawan | 2 Januari 2022 | 10:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Penggemar lagu Pamer Bojo yang dinyanyikan Didi Kempot tentu sudah tak asing dengan jargon Cendol Dawet. Meski bukan bagian dari lirik, jargon tersebut selalu muncul di tengah lagu, terutama saat Didi tampil di acara off air.

"Cendol Dawet, Cendol Cendol Dawet Seger, Lima Ratusan, Ga Pakai Ketan…1, 2, 3, 4, 5, 6 7, 8. Tak..kinta…kintang…yoyoyo joss….” demikian bunyi jargon Cendol Dawet yang biasanya dinyanyikan bersahut-sahutan dengan penonton.

Jargon unik tersebut diciptakan oleh seorang musisi bernama Abah Lala. Abah Lala merupakan seniman asal Kota Boyolali Jawa Tengah. Sebelum menjadi penyanyi, Abah Lala adalah seorang Seniman Gedruk (kesenian tarian daerah Boyolali) yang bernama “SALEHO”. Grup itulah yang membuat Abah Lala bisa memperkenalkan kesenian daerah sampai ke mancanegara loh.

Abah Lala pun diberikan kepercayaan untuk memimpin group tersebut agar bisa diperkenalkan ke masyarakat luas. Ia bukan hanya menampilkan tarian tradisional, namun juga mengkolaborasikan banyak kesenian daerah dengan lagu dangdut campursari.

Ingin pula mengajak generasi muda di kampung halamannya, Abah Lala pun mengajak oang-orang untuk berkarya lewat musik tradisional dengan mendirikan Orkes Melayu MG 86.

Seiringi waktu, Abah Lala bersama Orkers Melayu MG 86 mengajak anak muda untuk mencintai dangdut. Tak disangka, mereka kerap manggung di cafe-cafe serta kampus di Yogyakarta.

Salah satunya adalah mengisi acara di UGM, Yogyakarta sempat menjadi viral di media sosial karena antusias penonton yang ramai joget saat menampilkan Pamer Bojo.

Ada alasan khusus balik terciptanya jargon Cendol Dawet. Abah Lala mengaku prihatin melihat musik dangdut zaman sekarang identik dengan unsur kalimat-kalimat tak pantas bernada menggoda.

Setelah Pamer Bojo, Abah Lala juga makin eksis dengan single Gede Roso. Lagu ini sempat menjadi viral di beberapa program televisi dan YouTube yang telah disaksikan sebanyak 23 juta penonton.

Lalu ada juga lagu Aku Sing Berjuang, Dewe Dewe, Pengen Nduweni, Nyikso Rogo, Ra Ngedan Ora Bebas, Nahan Rindu, setiap lagu-lagu yang sukses di release menceritakan tentang keseharian Abah Lala bersama rekan-rekan MG 86.

Untuk melengkapi akhir tahun 2021, Abah Lala merilis single ke-8 berjudul Story. Lagi-lagi Abah Lala membuat lagu yang isi nya tentang kehidupan sehari-hari.

Abah Lala mengatakan, dari setiap kegiatan disekitarnya bisa menjadikan inspirasi buat Abah Lala untuk bisa menjadikan itu sebuah karya lagu.

"Walaupun kondisi di tengah pandemi Covid-19 yang tak ujung selesai ini, Abah Lala masih tetap selalu semangat untuk menciptakan lagu karena di single ke-8 yang berjudul Story merupakan krritik sosial yang menurut Abah Lala mengubah konsep kehidupan bersosial masyarakat, khususnya kawula muda saat ini," katanya.

Penulis : Ari Kurniawan
Editor: Ari Kurniawan
Berita Terkait