Luhut Binsar Pandjaitan Sedih Ditinggal Mbak Sur yang Sudah 37 Tahun Menjadi ART di Keluarganya

Supriyanto | 13 April 2022 | 02:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengungkap kesedihannya ditinggal Mbak Sur, asisten rumah tangga (ART) yang sudah 37 tahun bekerja untuk keluarganya. Luhut terharu atas kesetiaan Mbak Sur selama ini hingga akhirnya memutuskan untuk berhenti bekerja.

Mbak Sur memutuskan untuk pensiun menjadi ART dan memilih untuk menghabiskan masa tuanya di kampung halamannya. 

Lewat akun Instagram miliknya, Luhut Binsar Pandjaitan mengaku berat ditinggal Mbak Sur namun ia tidak ingin memaksa ART untuk tetap tinggal meski audah dianggap seperti saudara.

"Saya mau berhenti kerja dan istirahat di kampung halaman, Bu. Begitulah ucap Mbak Sur kepada istri saya saat meminta izin untuk pensiun menjadi ART di rumah kami," buka Luhut Binsar Pandjaitan di akun Instagram miliknya, Senin (11/4).

Luhut pun menceritakan alasan mengapa ia dan keluarganya berat hati ditinggal Mbak Sur.

"Kemudian saya terharu karena bagaimana tidak? Sejak saya berpangkat Mayor, Mbak Sur lah yang praktis membantu banyak pekerjaan istri di rumah dari mulai menemani anak-anak bermain sampai memasak makanan favorit kami sekeluarga," terang Luhut Binsar Pandjaitan.

Diungkapkan oleh Luhut, Mbak Sur bukan hanya sekadar asiaten rumah tangga di keluarganya. Selama ini Mba Sur sangat berjasa dalam mengurus rumah dan mengasuh anak-anaknya sejak kecil hingga kini sudah berkeluarga.

Alasan itu yang membuat posisi Mbak Sur dalam keluarga tak tergantikan selama kurun waktu 37 tahun. 

"Jika banyak orang mungkin punya hubungan yang tidak awet antara asisten rumah tangga dengan pemberi kerja, maka tidak begitu yang terjadi dalam keluarga kami," terang Luhut Binsar Pandjaitan.

"Mbak Sur sudah 37 tahun setia bekerja di rumah dan rasanya pantas menerima segala rasa hormat dan apresiasi yang lebih dari sekedar materi. Terlebih anak-anak yang pernah diasuh oleh Mbak Sur, sampai-sampai anak tertua kami yaitu Uli mencium tangan Mbak Sur yang dulu juga ikut mengasuh nya dengan penuh kasih sayang," jelas Luhut Binsar Pandjaitan.

Melihat kesetian Mbak Sur dan peran pentingnya dalam keluarga, Luhut pun berjanji memberikan hadiah pergi haji. Bahkan, di hari terakhir Mba Sur bekerja, Luhut mengundang semua anak dan menantunya untuk memberi penghormatan.

"Karenanya saya berjanji kepada Mbak Sur untuk memberangkatkan ia beribadah haji, namun saat ini Mbak Sur belum siap. Saya katakan kepada Mbak Sur jika dirinya sudah siap untuk beribadah haji, Mbak Sur boleh hubungi saya," kata Luhut Binsar Pandjaitan.

"Saya mengajak anak, menantu juga cucu untuk datang ke rumah untuk memberikan pelukan dan salam terakhir kepada Mbak Sur yang bukan hanya seorang ART di rumah kami, tetapi juga bagian dari keluarga ini," tutur Luhut.

"Sekaligus saya ingin anak-anak dan cucu saya belajar bagaimana kita harus mengapresiasi dan berterima kasih kepada setiap orang yang membantu dan setia kepada kita, terlepas dari jabatan dan kedudukan sosial mereka," tambah dia.

Dengan penuh keharuan, Luhut pun mengucapkan kata-kata perpisahan kepada Mbak Sur.

"Selamat jalan Mbak Sur, saya tidak akan pernah lupa bahwa saya punya hutang budi kepada Mbak. Karena kesetiaan yang begitu besar dengan bekerja mengantikan saya di rumah tangga dalam membantu pekerjaan domestik yang juga merupakan tanggung jawab saya, namun saya harus tinggalkan karena tugas dan pekerjaan. Semoga silaturahmi dan rasa kekeluargaan ini akan terus berlanjut sampai kapanpun. We will miss you," tutup Luhut Binsar Pandjaitan.

Penulis : Supriyanto
Editor: Supriyanto
Berita Terkait