Begini Awal Karier Rio Reifan, Bintang TBNH yang Tertangkap Narkoba

Hari Murtono | 24 Juni 2015 | 14:25 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Tanpa banyak diketahui, Rio Reifan telah tiga kali menjalani sidang atas kasus kepemilikan narkoba.

Bintang Tukang Bubur Naik Haji The Series ini tertangkap pada 8 Januari 2015 lalu. Rio diringkus sekitar pukul 03.30 WIB di Halaman Parkir mobil Jalan Makam Pahlawan Kalibata.

Telah lama malang melintang di industri hiburan, nama Rio Reifan memang belum masuk jajaran artis papan atas. Siapa sangka pria berwajah Arab ini takut melihat kamera?

Ini profil Rio Reifan yang dimuat Tabloid Bintang Indonesia edisi 863, Minggu Kedua November 2007.

kebanyakan artis, sudah punya cita-cita atau pun khayalan untuk tampil di muka publik dan jadi terkenal sejak usia dini. Tapi Rio Reifan (22), si Hans dalam sinetron Aisyah justru kebalikannya. "Boro-boro punya cita-cita jadi artis, melihat kamera saja saya takut setengah mati," kenang lelaki kelahiran 25 Februari ini terkekeh. 
Kalau Rio kecemplung jadi pemain sinetron karena 'paksaan' teman dan kakaknya. Karena bosan dengan ocehan orang-orang terdekatnya, tahun 2005 Rio mencoba untuk ikut kasting. "Kebetulan waktu itu saya juga lagi cuti kuliah dan tak punya kegiatan," cerita Rio. Sampai sekarang, Rio sendiri tak tahu kriteria apa yang ditetapkan pemandu bakat yang mengastingnya waktu itu. "Saya datang kasting, melakukan sebisanya saya. Kalau dibilang ngejalanin-nya setengah hati, ya iya juga sih. Eh, seminggu kemudian dipanggil dan langsung main dalam sinetron Big is Beautiful, sebagai peran utama," ujar Rio keheranan dengan nasib baik yang menaunginya.     

Apakah Rio langsung merasa nyaman dengan sinetron pertamanya?  "Ya. Saya sudah nyaman. Padahal masih buta sama sekali dengan dunia akting. Tiga hari berturut-turut syuting dari pagi sampai malam, nggak membuat saya jera. Malah  banyak belajar dan bertanya. Ternyata akting itu asyik," papar Rio.

Dari situ Rio mulai merambah sinetron religius macam Maha Kasih. Yang membuat namanya makin dikenal, ketelibatannya dengan Baim Wong dan Marshanda di sinetron be-rating tinggi Benci Bilang Cinta (BBC).  Rio melanjutkan kirprahnya di sinetron bertabur bintang dan banyak dikenal masyarakat. Setelah BBC dilanjutkan Wulan, Intan, dan Aisyah. Ada pelajaran istimewa yang didapat bungsu dari 8 saudara ini dari tiap sinetron yang dimainkannya. "Semuanya membuat saya senang, ada tantangan tersendiri," kata Rio. Lewat Wulan, Rio belajar tentang persahabatan, kerja keras, dan kerja tim. "Wulan itu sinetron stripping pertama saya jadi kesannya dalam sekali. Saya harus mengatasi banyak kendala yang dihadapi. Di Wulan saya banyak mendapat pelajaran yang bagus, banyak pemain luar biasa yang sangat membantu. Saking lamanya syuting, jadi ngelotok aktingnya. Saya jadi menemukan ritme," ulas Rio. 

Lewat sinetron Intan, Rio menemukan seorang sahabat, Rama Michael. "Sama Rama tuh saya cocok sekali, kalau ketemu dan sama-sama bawa laptop pasti kami akan main game bareng. Kalau tidak pun kami ngobrol dan telepon-teleponan," tukas penyantap mi ayam ini. Di Aisyah? "Semua pemainnya enak. Bisa saling mengisi dan berbagi. Saya juga lebih sedikit ekstrem (dalam berakting-red). Sedikit esksplor." Rio banyak belajar bagaimana rasanya jadi pemuda pasar. "Kebetulan saya punya teman yang kehidupannya seperti karakter saya di sinetron. Yang punya masalah seberat apa pun nggak dipeduliin," terang lelaki berpsotur tubuh 180 cm ini.  

Semakin banyak berakting, Rio semakin mengerti seluk beluk akting. "Dulu saya selalu bilang akting yang bagus itu cuma bisa didapat dari peran yang luar biasa. Tapi begitu beradu akting dengan idola saya, Meriam Bellina. Pandangan saya langsung berubah. Ada satu adegan yang biasa banget dalam hitungan saya, eh bisa menjadi luar biasa di tangan beliau. Dan saya yang jadi lawan mainnya ikut terbawa. Akhirnya saya bisa menemukan kata untuk akting, oh ternyata akting itu seperti itu," ujar Rio mengenang kembali pengalamannya beradu peran dengan Meriam Bellina di sinetron Intan. "Sekarang ini, saya berprinsip untuk total dalam berakting. Jadi, kalau disuruh berakting hari ini, saya akan mengeluarkan semua yang saya bisa hari ini. Tahun depan pun saya akan mengelurkan semua kemampuan saya saat itu," cetus Rio. 

Ditanya ambisinya? Rio mengatakan tak banyak memasang target. "Biarkan mengalir saja. kalau dibilang sudah puas? Ya, untuk saat ini puas." Rio senang hasil kerjanya banyak mulai diapresiasi orang. "Kalau dulu, ke mana-mana dipanggil dengan nama peran saya, sekarang mereka memanggil nama saya, Rio," ujar lelaki lelaki yang hobi main badminton ini. 

(hari/ray)

Penulis : Hari Murtono
Editor: Hari Murtono
Berita Terkait