Dari Mana “Darah” Politik Sophia Latjuba Berasal?

Binsar Hutapea | 26 Oktober 2016 | 16:10 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Sophia Latjuba mulai terjun ke dunia politik setelah memutuskan bergabung dengan Partai Nasdem.

Tak lama berselang,  Sophia Latjuba ditunjuk menjadi salah satu juru bicara tim pemenangan Basuki Thajaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat pada Pilkada DKI 2017.

Dari mana sebenarnya “darah” politik Sophia Latjuba berasal?

Dunia politik sebenarnya bukan hal baru buat Sophia Latjuba. Kakeknya,  H.M.  Latjuba adalah seorang aktivis kepemudaan dan pernah menduduki jabatan politik sebagai duta besar.

Bisa jadi, “darah” politik Sophia Latjuba diturunkan dari   H.M. Latjuba.

Rabu siang (26/10) Sophia Latjuba mengunggah foto  H.M. Latjuba di akun Instagramnya.

Menyertai foto tersebut, Sophia Latjuba panjang lebar menuliskan perjalan hidup eyangnya.  

Eyang lahir tanggal 2 Mei 1909 di Una-Una, Sulawesi Tengah. Beliau adalah anak keturunan Arab yang sudah sejak lama bermukim di Nusantara. Sejak muda, Latjuba meninggalkan kampung halamannya untuk menuntut ilmu di Yogyakarta. Di Yogyakarta, beliau tinggal di rumah H.O.S. Tjokroaminoto. Tjokroaminoto dan Latjuba banyak menimba ilmu organisasi dan berkenalan degan tokoh politik  seperti M. Roem, Soekarno, Syarifudin Prawiranegara”.

Lanjut Sophia Latjuba, pada 1925 sang kakek bergabung dengan Jong Islamieten Bond (JIB) yang didirikan oleh Syamsurizal, Moehammad Koesban, dan Soedewo. H.M. Latjuba juga bergabung dengan organisasi Moeslim Broederschaap yang didirikan oleh M. Djojosoegito dan Moehammad Hoesni di tahun yang sama.

Tahun 1932, beliau melanjutkan studi  di Jurusan Sospol Universitas Lahore, India. Tahun 1937, beliau kembali ke Yogyakarta dan tinggal di rumah H. Zarkasyi, salah satu tokoh Persyarikatan Muhammadiyah kala itu. Beliau kemudian menikah dengan gadis pilihannya bernama Siti Fatihah. 

Tahun 1952, Latjuba diangkat menjadi sebagai Kuasa Usaha (Charge d’Affairs ad Interim) dengan gelar Duta Luar Biasa dan Menteri Berkuasa Penuh untuk memimpin Kedutaan Besar Republik Indonesia di Karachi (Pakistan). Tahun 1956, beliau dipindah tugas dan menjadi Duta besar RI untuk Mesir. Pada tahun ini, beliu mengajak tokoh-tokoh Indonesia di Kairo untuk mendukung berdirinya Sekolah Indonesia Cairo (SIC) di kawasan Dokki, Giza, Kairo”.

H.M.  Latjuba wafat pada 7 Desember 1975 di Jakarta pada usia 66 tahun. 

(bin/gur)


 

Penulis : Binsar Hutapea
Editor: Binsar Hutapea
Berita Terkait