Najwa Shibab: Tugas Saya Sekarang Tidak Enteng

Wayan Diananto | 26 Februari 2017 | 09:00 WIB

Agama ditumpangi fitnah dan pemecah belah. 
Benarkah sedemikian susut alasan untuk merayakan makna keberagaman?
Padahal kita orang bersaudara. 
Kita sudah bersama-sama melewati badai sejarah. 
Sejak kapan agama menjadi alasan mengoyak persatuan dan kemanusiaan?
Jangan cerai berai karena berbeda. 
Sebab berbeda justru kekayaan kita
Kenanglah Chairil Anwar berkata: Kami sudah beri kami punya jiwa.
Tapi kerja belum usai. Belum lagi apa-apa.
Tulang belulang pejuang berserakan, tak lagi berkata
Gigi kita yang berkata
Dengarkan Bung Hatta berkata:
Hanya ada satu negara yang menjadi negaraku,
Negara itu tumbuh karena satu perbuatan,
Dan itu perbuatanku
.

TABLOIDBINTANG.COM - Itulah sepenggal catatan yang dibacakan Najwa Shihab (39) di panggung Festival Mososik: Membaca Musik, Menyanyikan Buku.  Festival itu dihelat oleh IndiHome dan Rajawali Indonesia Communications mulai Minggu (12/2) hingga Selasa (14/2) di Jogja Expo Center, Yogyakarta.

Najwa yang biasanya jadi tuan rumah kini menempati kursi bintang tamu. Posisi tuan rumah talk show kala itu “direbut” Glenn Fredly dan Tompi. Sepenggal catatan itu disambut riuh tepuk tangan penonton. Najwa tidak sekadar meninggalkan catatan penghangat benak.

Ia mengembuskan virus gemar membaca sambil memperkenalkan buku terbarunya, Catatan Najwa. Memperkenalkan buku baru bukanlah tujuan utama. Setelah dinobatkan sebagai Duta Baca Indonesia 2016-2020, ia punya kewajiban mengajak masyarakat mencari buku lalu membacanya.

“Tugas saya sekarang tidak enteng. Setelah mampir ke Festival Mocosik, saya terbang ke Minang Book Fair di Sumatera Barat. Lalu ke Jambi, Banjarmasin, dan Mei nanti ke Makassar,” ungkap Najwa kepada Bintang.

Najwa melintasi pulau bukan untuk pelesir dan bersendau gurau. Ia memantau kondisi terkini sekolah di daerah, berdiskusi dengan guru maupun murid untuk mempelajari kondisi aktual di lapangan. Lalu, merancang formula terbaik supaya penghuni sekolah memiliki minat baca lebih kuat. Tak sekadar melongok lingkungan belajar mengajar. Presenter Talk show Berita dan Informasi Terfavorit Panasonic Gobel Awards 2015 itu merapat ke ibu-ibu PKK. 

Najwa percaya, ibu agen perubahan di rumah. “Bagaimana anak-anak bisa punya minat baca tinggi kalau ayahnya jarang menyentuh koran, misalnya. Dan ibunya malah asyik menonton sinetron ketimbang membaca buku atau majalah. Keteladanan adalah penting,” imbuhnya.

 

(wyn/gur)

 

Penulis : Wayan Diananto
Editor: Wayan Diananto
Berita Terkait