Ariana Octavia dan Seni Memotret dengan Ponsel

Vallesca Souisa | 5 Juni 2017 | 14:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Smartphone photography atau seni memotret dengan ponsel kian diminati. Memotret dengan ponsel lebih simpel, murah, hasilnya bisa langsung diunggah dan dilihat banyak orang di media sosial.

Ariana Octavia (39) hobi memotret dengan ponsel dan mengunggah hasilnya ke media sosial. Berkat kebiasaan ini, dalam 2 tahun ia memiliki hampir 80 ribu pengikut di Instagram dan menjadi inspirasi bagi banyak orang. 

Kini Ariana dikenal sebagai selebgram dan pembicara di workshop fotografi di berbagai daerah di Indonesia. Ia mengelola kelas fotografi ponsel daring dan kerap dibayar untuk memotret produk-produk komersial, di antaranya produk makanan. Sebelum menggeluti fotografi ponsel, ia karyawan di sebuah perusahaan asuransi. 

Tahun ini, ia berani melepas pekerjaannya dan fokus menjadi fotografer. Saat mengajukan pengunduran diri, mantan atasannya meledek. “Ini mengundurkan diri karena mau serius menjadi artis, ya?” Ariana menirukan seraya tertawa.

Ia sama sekali tak menyangka, efek rajin mengunggah foto-foto ke Instagram bisa sebesar ini. 

“Saya awalnya mengikuti akun Instagram @uploadkompakan, kira-kira 2 tahun lalu.  Akun ini berisi unggahan foto-foto para pengikutnya. Foto harus sesuai tema serta aturan yang ditentukan. Saya dan pengikut lainnya kompak mengunggah foto sambil sama-sama belajar memotret. Saya waktu itu masih bekerja, jadi merasa lebih mudah memotret dengan ponsel,” cerita Ariana. 

Meski dengan ponsel, foto-fotonya tetap harus menarik. “Saya enggak mau kalah dengan yang memakai kamera profesional. Saya mencari aplikasi untuk mengedit foto di ponsel dan menemukan Snapseed. Jadi setiap habis memotret saya edit, baru mengunggah ke @uploadkompakan dan akun saya,” ungkap wanita kelahiran 31 Oktober 1978 ini. 

Foto-foto Ariana disukai banyak orang, pengikut bertambah dan komentar mulai membanjiri akunnya.

“Banyak yang bertanya tentang teknik memotret. Bertanya, saya memakai kamera apa? Mereka mengira saya memotret dengan kamera. Banyak yang enggak percaya, saya hanya menggunakan ponsel. Dari situlah saya mulai berbagi kiat dan langkah memotret dengan ponsel,” terang Ariana. 

Baru beberapa bulan belakangan ia menggunakan kamera profesional DSLR. Ini karena berbagai perusahaan dan restoran memintanya memotret produk mereka.

“Saya belajar secara autodidak, enggak ikut kursus fotografi. Saya belajar dasar-dasar fotografi dengan bantuan Google dan mengasah gaya memotret dengan rajin melihat foto-foto di Instagram, lalu bertanya kepada teman-teman yang ahli,” jelas Ariana. 

Kuncinya, rajin berlatih. “Bagaimana memilih sudut yang tepat, memanfaatkan sinar matahari dan mengatur komposisi objek dengan proporsional. Hanya latihan yang membuat sempurna. Selain itu foto juga harus memiliki tema. Dan selama bermain di media sosial, prinsip utamanya konsisten,” ungkap Ariana, yang mulanya dikenal dengan foto-foto desain interior rumahnya. 

Menjadi inspirasi baru di dunia fotografi, Ariana mulai diundang menjadi pembicara pada Agustus 2016 di workshop yang diselenggarakan temannya.

“Mulanya saya ragu menerima tawaran ini. Saya merasa enggak punya ilmu. Kata teman, saya cukup memberikan kiat-kiat yang sering saya sampaikan di Instagram,” cerita dia. 

Setelah itu undangan menjadi pembicara datang silih berganti. “Saya menjadi pembicara untuk smartphone photography hingga luar daerah. Bayaran saya enggak besar. Saya hanya mau berbagi ilmu, jadi saya senang saja,” aku Ariana.

Untuk endorse sebuah produk saja, percaya atau enggak, Ariana hanya mematok harga 50 ribu rupiah. “Mau mahal-mahal, saya ini siapa, sih?” tukas dia. 

Tahun lalu Ariana juga mulai membuka kelas fotografi ponsel daring. Kursus singkat memotret dengan ponsel ini berlangsung di grup WhatsApp. Kelas berlangsung 3 hari dengan biaya administrasi 150 ribu rupiah per orang. Peminatnya banyak, nama Ariana kian melambung.

“Anak saya sampai suka meledek, karena sekarang suka ada yang minta foto bareng saya. Kata anak saya, Mama kayak artis saja,” ungkap Ariana geli. 

 

(val / gur)

 

Penulis : Vallesca Souisa
Editor: Vallesca Souisa
Berita Terkait