Anggika Bolsterli, Mei Rose versi Surga Yang Tak Dirindukan The Series

Yohanes Adi Pamungkas | 25 Juni 2017 | 13:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Wajah cantik Anggika Bolsterli (21) mulai dikenal publik dalam film 99% Muhrim Get Married 5.

Kini ia kembali mencoba peruntungan di dunia sinetron dengan bermain dalam sinetron Surga Yang Tak Dirindukan The Series (SYTDTS) yang mengudara setiap malam di Trans TV.

Ia tak menyangka kisah poligami benar-benar ada dalam kehidupan nyata. 

SYTDTS memiliki kemiripan tema dan cerita dengan film Surga Yang Tak Dirindukan (SYTD) yang berhasil menembus 1,5 juta penonton lebih penonton di bioskop.

Di SYTDTS, Anggika memerankan Mei Rose yang dalam film SYTD dilakoni Raline Shah.

Agar bisa keluar dari bayang-bayang Raline, blasteran Madiun-Swiss ini berusaha tampil total. Ia sebelumnya menonton film SYTD terlebih dahulu.  

“Aku tidak menyontek atau berusaha mau mirip dengan Mei Rose versi Raline,” tegas Anggika saat berbincang dengan Bintang.

Siapa sangka, akting Anggika menuai pujian dari penonton setia SYTDTS. Mereka tidak membanding-bandingkan dirinya dengan Raline.

“Ada yang senang Mei Rose di film, ada juga yang senang Mei Rose versi sinetron,” ungkapnya senang.

Ini kali pertama Anggika memerankan karakter istri muda. Tidak mudah tentunya. Beruntung, ia mendapat referensi untuk mendalami karakter tersebut dari cerita salah seorang teman ayahnya yang hidup rukun bersama empat istrinya.

“Meskipun berpoligami tapi semua istrinya akur dan harmonis. Bahkan, pria itu punya anak yang banyak,” ungkap Anggika yang heran dengan realita poligami.

“Aku kira poligami hanya ada dalam cerita film atau sinetron saja.” 

Tantangan lain yang harus dihadapi Anggika adalah menjadi seorang ibu. Mei Rose diceritakan hamil lalu melahirkan seorang bayi dari laki-laki lain yang pergi meninggalkan dirinya.

“Ini pertama kali menjadi ibu satu anak,” akunya tertawa.

Anggika melakukan banyak penyesuaian demi karakter yang diperankan. Mulai dari riasan wajah, pakaian, sampai cara berjalan. 

“Gestur badan pun harus ibu-ibu,” Anggika menambahkan.

Anggika bersyukur tidak mengalami kesulitan dalam melakukan pendekatan pada bayi yang menjadi anaknya di SYTDTS.

“Kalau break syuting aku harus sering menggendong dia, menemaninya bermain, menyusui dengan botol, dan kalau pindah lokasi syuting si bayi ikut mobil aku supaya cepat kenal,” tuturnya. Strategi Anggika berhasil.

“Sekarang kalau dia menangis lalu aku gendong sudah mau diam,” cetusnya.

 

(han / gur)

 

Penulis : Yohanes Adi Pamungkas
Editor: Yohanes Adi Pamungkas
Berita Terkait