Berhenti dari Manajer Hotel Andi Yulianti Sukses Berbisnis Aksesori

Agestia Jatilarasati | 29 Oktober 2017 | 02:30 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Bagi penggemar aksesori lokal tentu sudah tidak asing dengan merek House of Jealouxy (HoJ). Merek yang menyediakan beragam aksesori dengan ciri khas rantai dan besi ini dibuat oleh wanita cantik asal Cirebon, Andi Yulianti (36) atau akrab disapa Uli.

Meski tidak pernah mengenyam sekolah seni atau desain, ia mampu menciptakan beragam aksesori unik, elegan, dan eksklusif.

Cerita berdirinya House of Jealouxy dimulai ketika Uli membereskan lemari pakaian di rumahnya. Melihat banyak pakaian miliknya tak terpakai dan tak ingin dibuang begitu saja, Uli mengubah pakaian-pakaian tersebut menjadi kalung dengan terlebih dulu mempelajari cara pembuatannya melalui video tutorial dari YouTube.

Awalnya kalung bikinannya ingin ia gunakan sendiri. Ternyata temannya yang memiliki butik di Bandung tertarik. Ia kemudian menyarankan Uli membuatnya kembali dengan bahan yang baru. Hanya bermodal uang 5 juta rupiah, Uli mencoba membuat aksesori hingga lahirlah House of Jealouxy tahun 2009. Nama House of Jealouxy terinspirasi dari lagu kesukaan Uli, “House of Jealous Lovers” milik The Rapture.

HoJ dibangun Uli di tengah kesibukannya sebagai asisten pemasaran di sebuah perusahaan gas dan minyak di Jakarta. Sebelumnya ia berkarier sebagai hotelier atau manajer hotel di beberapa hotel di Jakarta. Sadar bisnis yang dijalaninya tidak bisa disambi, setelah dua tahun lebih berjalan Uli akhirnya memutuskan untuk berhenti bekerja. 

“Saya sudah puas dengan kemacetan Jakarta sehingga saya putuskan untuk menciptakan situasi kerja dan hidup yang ideal untuk saya sendiri yaitu small business from home (usaha kecil dari rumah),” terang wanita bergelar Magister Manajemen Perhotelan Internasional Universitas Surrey, Inggris.

Aksesori yang ditawarkan House of Jealouxy beragam. Tak hanya kalung, gelang, dan anting, HoJ juga menyediakan hiasan kepala, kacamata hingga body jewelry yang berdesain elegan. Semua aksesori tersebut didesain Uli sendiri. Uli mengaku belajar membuat aksesori secara autodidak, tanpa kursus apalagi sekolah khusus. 

“Biasanya saya ambil sebuah tema baru kemudian buat moodboard-nya, Setelah itu, saya akan pergi untuk melihat bahan apa yang ada dan bisa diolah. Saya beli sedikit. Setelah itu saya melakukan riset. Jangan sampai apa yang saya ciptakan sama dengan brand aksesori lain di Indonesia,” cerita Uli sembari menambahkan meski dirinya tidak bisa menggambar namun ia memiliki banyak ide untuk diwujudkan. 

“Jadi saya dan kepala produksi kerja bersama sampai apa yang ada di kepala saya terwujud,” jelas wanita kelahiran 12 Juli 1981 ini.

Dengan mempekerjakan hanya lima karyawan, HoJ mampu memproduksi aksesori 200 sampai 400 buah per bulan. Semuanya buatan tangan. Tak disangka, HoJ sukses. Gerai dan stockist HoJ kini tersebar di Jakarta, Tangerang, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, hingga Bali. HoJ juga dipasarkan lewat media sosial seperti Instagram dan situs web. 

Untuk menyasar pasar yang lebih luas, Uli kini menggunakan strategi endorsement. Padahal di awal HoJ berdiri, ia tidak tertarik dengan strategi tersebut.

“Saat ini saya harus terbuka dengan perkembangan media sosial yang sangat pesat. Baru beberapa waktu lalu saya mencoba untuk meng-endorse salah satu selebgram Indonesia dan ternyata lumayan berpengaruh pada penjualan. Namun, saya tidak mau sembarang asal memilih sosok untuk mempresentasikan produk saya karena itu berpengaruh pada citra kami nantinya,” jelasnya. 

 

Penulis : Agestia Jatilarasati
Editor: Agestia Jatilarasati
Berita Terkait