Anang Bangga dengan Ketulusan Ashanty dari Interaksinya dengan Anak-anaknya

Yohanes Adi Pamungkas | 6 November 2017 | 06:15 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Anang kadang masih tak percaya, setelah kehidupan rumah tangganya bersama KD hancur, Tuhan memberikan jalan lebih baik.

“Waktu Ashanty bertemu denganku itu usianya berapa? Masih 27 tahun, tapi dia mau denganku. Mau menjalani rumah tangga denganku. Aku pikir, pasti ada pertentangan dalam dirinya juga saat itu. Tapi dia memilih bersama kami. Dia melakukan semua ini dengan tulus,” lanjut Anang.

Sederhana saja Anang menilai ketulusan Ashanty.

“Bagaimana aku bisa mengetahui sejak awal dia tulus? Karena kalau tidak ada ketulusan, aku rasa dua anakku itu, Aurel dan Azriel, enggak akan mudah menempel dengan Ashanty. Ashanty memang menggunakan hatinya dan anak-anak merasakan itu,” ucap Anang. 

Dia membaca ketulusan Ashanty dari interaksinya dengan anak-anak bahkan sejak awal mereka saling kenal.

“Ada tandanya dan aku membacanya, sehingga dalam hati aku membatin, aku harus memiliki wanita ini untuk menjadi istri dan ibu anak-anakku.” 

Tanda itu datang dari Azriel, yang menurut Anang susah diluluhkan.

“Azriel punya perasaan yang halus sekali. Aku melihat, kok Azriel bisa dekat dan mau berinteraksi dengan Ashanty. Aku juga lihat Ashanty bisa membaur dengan anak-anakku. Ucapan bisa direkayasa, tapi interaksi itu alami. Kalau Ashanty tidak tulus, maka anak-anak enggak akan mudah menempel dengannya,” simpul Anang.

Interaksi ini membawa angin baru dalam kehidupan mereka.

“Aurel banyak belajar dari Ashanty dan Ashanty pun belajar darinya. Aurel belajar tidak sembrono, tidak semau gue. Banyak hal yang mereka berdua saling pelajari hingga menemukan chemistry,” ungkap Anang.

Padahal sebelum menikah, Anang sempat mengira Ashanty akan sulit menaklukkan anak-anaknya.

“Tidak hanya menaklukkan Azriel, tapi juga Aurel yang beranjak remaja. Apakah Aurel remaja bisa cocok dengan Ashanty? Karena Aurel sangat tak bisa ditebak. Dia bak anak yang kehilangan pegangan,” ucap Anang.

Karenanya ia sangat bersyukur, kekhawatirannya tak terbukti.

“Alhamdulilah aku tidak melihat ketidakcocokan di antara mereka. Mereka klop. Ini pemberian yang Mahakuasa.” 

Kedua anak ini di mata Anang butuh perhatian dan pendekatan khusus, karena masa lalu yang mereka lalui tak mudah.

“Aku sadar betapa terpukulnya mereka berdua saat itu. Tapi buahnya, hari ini mereka mendapatkan ibu tiri yang dapat menggantikan rasa kehilangan itu. Ini kuasa Tuhan,” tutur Anang. 

 

Penulis : Yohanes Adi Pamungkas
Editor: Yohanes Adi Pamungkas
Berita Terkait