Alinka Hardianti Mengurungkan Niat Menjadi Pebisnis dan Kembali Menjadi Pembalap

Yohanes Adi Pamungkas | 9 Desember 2017 | 23:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Bermodal surat izin dari Ikatan Motor Indonesia (karena belum memiliki SIM), pada 2005 untuk kali pertama Alinka Hardianti berlaga di kompetisi balap mobil Slalom nasional.

Alinka menjadi juara berturut-turut di lima seri balap. Prestasi ini menyemangatinya untuk bertanding di kompetisi lain.

“Tahun 2008, akhirnya saya dikontrak oleh Tim Toyota Indonesia sampai sekarang sebagai satu-satunya pembalap wanita,” sambung dia. Ketika namanya mulai dikenal banyak orang, godaan berdatangan. Salah satu godaan itu justru datang dari diri sendiri, yakni ingin banting setir menjadi pebisnis.

“Saya kuliah di salah satu universitas swasta untuk mendalami ilmu bisnis. Rencananya, kalau sudah lulus mau buka bisnis restoran atau usaha cuci sepatu,” urai Alinka. 

Namun Alinka mengurungkan niat dan kembali ke cita-cita semula menjadi pembalap. Ia tidak menyesal bertahun-tahun kuliah tapi tetap jadi pembalap.

Komitmen itu dijaga Alinka hingga kini. Masalahnya, menjaga komitmen tidak semudah yang dibayangkan. Ada saja yang membuat Alinka kecewa di tengah jalan. Salah satunya, diremehkan hanya karena ia perempuan.

“Ada yang bilang, 'Ngapain perempuan menjadi pembalap? Lebih baik pulang ke rumah saja lalu memasak di dapur.' Tapi saya mau buktikan, prestasi dan kemampuan saya harus melebihi orang yang mengatakan itu,” ujar perempuan kelahiran 21 Juni 1992 itu.

(han / gur)

Penulis : Yohanes Adi Pamungkas
Editor: Yohanes Adi Pamungkas
Berita Terkait