Audrey Junicka Putri, Awalnya Main Sinetron Cahaya Hati Satu Episode, Ternyata..

Yohanes Adi Pamungkas | 16 Desember 2017 | 08:30 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Audrey Junicka Putri (6) sungguh beruntung. Semula dijadwalkan mengisi sinetron Cahaya Hati (CH) 1 episode saja, berkat aktingnya yang ciamik, partisipasinya diperpanjang hingga 300 episode. Ia bersemangat syuting, tidak mengendur meski kadang diserang gangguan amandel akibat sering mengonsumsi gorengan dan es krim.

Saat Audrey masih balita, ibunya, Elizabeth Julianti, mengamati kebiasaannya mengoceh sendiri sambil berlenggak-lenggok di depan cermin. Audrey juga sering mengajak bicara boneka-boneka yang ia koleksi di rumah.

Ketika usia Audrey 3 tahun 10 bulan, Elizabeth memasukkannya ke sebuah sanggar untuk berlatih akting. “Mama bertanya, apakah aku mau menjadi artis? Aku waktu itu belum tahu artis itu bagaimana,” celoteh Audrey.

Hampir satu tahun berlatih akting di sanggar, Audrey ingin mencoba berakting. Setelah melalui proses audisi, bocah menggemaskan ini terlibat dalam produksi FTV di Mega Kreasi Films yang tayang di Indosiar, seperti Ayah Ingatlah Aku dan Siapa Ibuku. Total Audrey sudah bermain dalam 64 FTV, dengan peran anak-anak. 

Awal terjun ke lokasi syuting, Audrey butuh waktu untuk beradaptasi dengan lingkungan syuting dan tim kerja.

“Aku takut, enggak percaya diri. Tapi setelah kenal orang-orang jadi terbiasa,” tutur Audrey. Namanya bocah, suasana hatinya tak terduga, apalagi kalau lelah akibat syuting sampai larut malam. “Aku mau tidur yang lama, tapi pagi-pagi sudah dibangunkan untuk berangkat syuting. Jadi aku menangis,” kata Audrey. 

Audrey juga sempat mengalami kesulitan membaca skenario sinetron. Maklum, di usia 4 tahun dia belum bisa membaca dengan lancar. Ibunya membantunya menerangkan adegan dan kata-kata yang harus diucapkannya. “Jadi aku bukan membaca skenario. Tapi mengingat pesan dari Mama dan sutradara,” dia memberitahukan.

Supaya Audrey segera lancar membaca, ibunya mendaftarkannya ke sebuah tempat bimbingan belajar (bimbel). Di tempat bimbel Audrey belajar membaca juga menulis, mewarnai sampai berbahasa Inggris.

“Setelah itu, aku tidak sulit lagi membaca skenario,” kata Audrey, yang sampai sekarang masih menimba ilmu di tempat bimbel itu tiga kali dalam seminggu. 

(han / gur)

Penulis : Yohanes Adi Pamungkas
Editor: Yohanes Adi Pamungkas
Berita Terkait