Awal Mula The Sacred Riana Bertransformasi Menjadi Misterius dan Menyeramkan

Agestia Jatilarasati | 30 Desember 2017 | 13:30 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Kabar membanggakan datang dari pesulap muda Tanah Air, The Sacred Riana (25). Ia meraih kemenangan di ajang pencarian bakat tingkat Asia, Asia’s Got Talent (AsGT) musim kedua pada Kamis (14/12) lalu.

Pencapaian Riana membuktikan bahwa para pekerja seni Indonesia tak kalah pamor jika dibandingkan dengan seniman dari negara Asia lainnya.

Pekan lalu, Riana didampingi manajer, Bow Vernon (35) berbagi cerita kepada Bintang. Selain wajah pucat dan rambut hitam panjang tergerai, Riana identik dengan irit bicara saat tampil di atas panggung.

Meski tak mengucap sepatah kata, perempuan bernama lengkap Marie Antoinette Riana Grahani ini berbicara banyak lewat aksi yang sukses bikin penonton deg-degan. Bow mengakui, karakter yang saat ini ditampilkan di panggung merupakan gimmick yang gagas Riana dan tim manajemen, Trilogy Magic Factory (TMF). 

Kali pertama Riana bertransformasi menjadi misterius dan menyeramkan ketika mengkuti ajang pencarian bakat The Next Mentalist (Trans 7, 2014) yang dipandu Deddy Corbuzier (40).

“Sebelum mengikuti The Next Mentalist, Riana sudah terjun di bidang sulap tetapi belum dalam format yang sekarang. Saat itu Riana, manajemen, dan pihak Trans 7 termasuk Deddy memberikan ide untuk membuat tampilan Riana lebih berkarakter serta berbeda,” Bow mengenang.

Lalu, tercetus ide membuat Riana menjadi sosok misterius. Alasannya, orang Indonesia suka dengan hal-hal supernatural dan mistis. “Kami memanfaatkan (ketertarikan masyarakat Indonesia) terhadap hal mistis itu,” Bow menyambung obrolan. 

Yang terjadi kemudian, Riana tampil mencekam. Langkah kakinya tertatih. Rambut tergerai menutupi sebagian wajahnya. Penampilan Riana mengingatkan kita pada penampakan hantu Sadako dalam film horor Jepang, Ringu (Hideo Nakata, 1998). Meski penampilan ala Sadako ini gimmick semata, Riana tetap menjalankan kebiasaan irit bicara di hadapan wartawan. Saat berbicang dengan kami, ia tutup mulut. Bow mengambil alih tugas menjawab pertanyaan. 

“Riana memang seperti ini. Banyak yang mengira ia akan berubah ketika tidak sedang beraksi. Itu salah besar. Ketika di belakang panggung AsGT pun, banyak peserta lain ingin mengobrol dengan Riana tetapi ia tetap diam. Riana hanya menjawab jika memang ia ingin menjawab,” Bow berbagi cerita.
Jangankan mengobrol dengan peserta lain, ketika rapat dengan tim manajemen pun, hanya beberapa orang saja yang mendapat respons lisan dari Riana.

“Dari 10 orang di tim Riana, paling cuma saya dan dua orang lain yang direspons. Jadi ini tidak hanya terjadi di atas panggung,” Bow menukas seraya menduga, konsistensi Riana dalam memerankan karakter inilah yang menjadi nilai tambah di mata para juri AsGT. 

(ages  / gur)

Penulis : Agestia Jatilarasati
Editor: Agestia Jatilarasati
Berita Terkait