Guruh Sabdo Nugroho dan Gitar Batik Buatannya yang Terkenal

Agestia Jatilarasati | 21 Januari 2018 | 15:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Batik warisan budaya dari Indonesia yang telah mendapat pengakuan dunia. Biasanya, hadir dalam bentuk helai kain.

Bagaimana jika batik hadir di media lain seperti gitar? Di tangan Guruh Sabdo Nugroho (31), motif batik diukir di atas gitar kualitas premium lalu diberi merek Batiksoul Guitar. Tidak hanya digemari konsumen dalam negeri, gitar batik rancangan Guruh telah menembus pasar internasional.

Tidak ada yang lebih menyenangkan selain memperoleh penghasilan dari hobi. Guruh yang gemar mendesain menggeluti seni membuat gitar bermotif sejak masih bekerja sebagai tenaga teknologi informasi di perusahaan swasta tahun 2007.

“Sejak masih bekerja, saya sering membuat gitar bermotif khusus atau gitar custom. Kadang saya menjadi reseller gitar custom. Namun, saya kurang puas dengan hasilnya,” demikian Guntur memulai perbincangan.

Keingintahuan mengenai cara membuat gitar yang baik terus tumbuh. Ketertarikan Guntur meninggi kala melihat seni membuat gitar bermotif dari berbagai negara yang terlihat rumit dan bernilai jual tinggi. Guntur belajar membuat gitar dengan mencermati tutorial di situs Youtube. Ia juga berkunjung ke beberapa lokasi pembuatan gitar di Indonesia, Malaysia, dan Singapura.

Tak cukup sampai di situ, Guruh mengikuti forum di jagat maya, tempat para pembuat gitar dari seluruh dunia berkumpul dan berbagi informasi seputar membuat gitar berkualitas.

Berbekal ilmu yang dipelajarinya, pada 2011, Guruh mencoba membuat gitar. Rancangan Guruh terasa unik  berkat keberaniannya memadukan unsur batik pada gitar buatannya. Motif-motif buatan Guntur terinspirasi dari kampung halamannya, Sukoharjo, yang merupakan salah satu lumbung batik.

Mewujudkan ide tidaklah mudah. “Perlu pengembangan hampir dua tahun hingga batik bisa disematkan pada gitar tanpa mengurangi kualitas suara yang dihasilkan. Teknik membatik memakai canting dan lilin malam. Saat melakukan pigmentasi dengan pewarna alam dan perilisan lilin malam dibutuhkan keahlian dan materi cairan khusus. Tujuannya, agar tidak merusak kualitas kayu dan resonansi di tubuh gitar. Dengan begitu, gitar tetap layak dijual kepada kolektor,” papar Guruh.

Gitar buatan Guruh menggunakan bahan baku kayu mahogany dari Gunung Kidul. Kayu mahogany, kata Guntur, memiliki tingkat kekerasan yang tinggi. Selain mahogany, ia melirik sonokeling dan kayu mangga yang dikenal memiliki serat unik dan menimbulkan kesan eksotis.

(ages / gur)

Penulis : Agestia Jatilarasati
Editor: Agestia Jatilarasati
Berita Terkait