Buka Usaha Kuliner, Gibran dan Kaesang Tak Mau Konsultasi Bisnis ke Jokowi

TEMPO | 12 Maret 2018 | 12:20 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Dua anak lelaki Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming dan Kaesang Pangarep mengatakan darah pebisnis memang turunan dari sang ayah. Namun, kakak beradik itu mengaku, dalam berbisnis, Jokowi tak pernah campur tangan. Bahkan, untuk sekedar berkonsultasi pun tidak. "Presiden urusannya banyak, bukan martabak dan pisang. Ngapain konsultasi ke bapak, nambahin pusing saja nanti," kata Gibran dengan logat Jawa-nya yang kental saat ditemui di gerai Markobar cabang Cikini, Jakarta Pusat pada Ahad, 11 Maret 2018.

Sebelum menjadi Presiden, Jokowi memang terkenal sebagai pengusaha mebel sukses. Dia terbilang sudah 27 tahun menggeluti usaha mebel dan memiliki pasar cukup luas. Namun, alih-alih meneruskan usaha Jokowi, kedua putranya malah membuka usaha dengan jenis berbeda.

Gibran Rakabuming memilih bisnis katering dan martabak. Dia merintis perusahaan katering berlabel Chili Pari sejak 2010, dengan modal pinjaman bank. Pada 2015, Gibran mulai mengembangkan bisnis kuliner lainnya, Martabak Kota Baru alias Markobar, yang saat ini memiliki hampir 30 cabang di sejumlah wilayah di Indonesia.

Sementara, Kaesang Pangarep, putra bungsu Jokowi, juga memiliki beberapa bisnis seperti pakaian, usaha kuliner dan aplikasi. Untuk usaha kuliner bermerek Sang Pisang, pria berusia 23 tahun itu sudah memiliki lima gerai di wilayah Jakarta. Selain pisang, Kaesang juga mengaku sedang menyiapkan menu baru bisnis kulinernya. "Tunggu saja, bulan depan datang ke sini lagi," kata Kaesang.

Kini bisnis kuliner Gibran Rakabuming dan Kaesang Pangarep, Markobar dan Sang Pisang mulai merambah bisnis franchise atau waralaba. "Setelah tiga tahun berdiri, akhirnya saya memutuskan menjadikan Markobar bisnis waralaba,"  kata Gibran di lokasi yang sama. Menurut Gibran, bisnis franchise akan membuka peluang bagi mitra usaha lainnya untuk ikut berkembang dan membangun relasi bisnis yang lebih luas.

Bisnis franchise memang tengah dilirik masyarakat. Sejak awal menjabat, Presiden Joko Widodo atau Jokowi lebih dulu mendorong pengusaha lokal tidak ragu mengambil usaha waralaba. Menurut Jokowi, pengusaha lokal bisa naik kelas dengan cepat lewat usaha waralaba karena usaha waralaba umumnya sudah memiliki standar kualitas dan operasi yang optimal. Misalnya, untuk waralaba makanan, mulai kompor, kulkas, hingga cara memasak pun sudah diberi standar. Dengan begitu, usaha bisa mulai dengan cepat, ongkos juga lebih murah.

"Jadi, daripada bikin standar sendiri, sudah ada standar yang kelasnya nasional dan internasional," ujar Jokowi, di acara Indonesia Franchise and SME Expo di Jakarta Convention Center, Jumat, 25 November 2016 lalu.

TEMPO.CO

Penulis : TEMPO
Editor: TEMPO
Berita Terkait