Ini Pesan Terakhir Stephen Hawking Kepada Anak-anaknya

TEMPO | 14 Maret 2018 | 21:40 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Fisikawan termasyhur Stephen Hawking meninggal pada Rabu, 14 Maret 2018, di rumahnya di Cambridge, Inggris, waktu setempat. Putra-putrinya mengkonfirmasi wafatnya astrofisikawan terkemuka berumur 76 tahun itu. "Kami berduka karena kehilangan ayah yang amat kami cintai," kata Lucy, Robert dan Tim, anak-anak mendiang Hawking, seperti dilansir laman The Guardian, Rabu, 14 Maret 2018.

Ketiga anak mendiang Stephen Hawking menyebut ayahnya adalah ilmuwan yang berdedikasi tinggi. "Dia ilmuwan yang tak biasa, yang mengabdikan seluruh pengetahuannya untuk sains," kata mereka. "Tak hanya ketekunan dan keberaniannya, humornya pun mengilhami banyak orang."

Pada ketiga anaknya Stephen Hawking pernah menyatakan pesan terakhir tentang alam semesta. "Kata Ayah: 'tidak akan ada banyak alam semesta jika tak ada orang yang Anda cintai'. Kami pasti akan sangat merindukannya."

Fisikawan penulis buku The Brief History of Time (1988) yang terkenal ini mengidap penyakit langka, yakni amyotrophical lateral sclerosis atau yang lebih dikenal dengan ALS sejak 50 tahun lalu. Hawking didiagnosis penyakit ALS pada umur 21 tahun. Saat itu, umurnya diprediksi tinggal 2 tahun.

ALS penyakit saraf yang mematikan segala anggota gerak. Dalam kasus Stephen Hawking, hanya otaknya yang bekerja dan menyokong kehidupannya. Gejala awalnya seperti cedera saraf biasa: otot kram dan tegang. Gejala berlanjut hingga sulit untuk mengunyah dan kehilangan kemampuan menelan. Untuk memenuhi nutrisi sehari-hari, Stephen Hawking mendapat asupan melalui selang kecil ke mulutnya.

TEMPO.CO

Penulis : TEMPO
Editor: TEMPO
Berita Terkait