Rahasia Perut Six Packs Ibrahim Ali Khan yang Bikin Mupeng
TABLOIDBINTANG.COM - Debut Ibrahim Ali Khan – putra dari aktor Saif Ali Khan dan istri pertamanya Amrita Singh – dalam film Nadaaniyan (Netflix) masih menjadi pembicaraan, sejak rilis akhir pekan lalu. Ada yang menyukainya, ada juga yang mengkritisi aktingnya.
Soal penampilan fisik, Ibrahim Ali Khan memang nyaris memukau, memiliki kemiripan wajah dengan sang ayah. Belum lagi tubuhnya yang atletis.
Kalau ingat, adegan film ini dibuka dengan bagaimana Ibrahim Ali Khan mengangkat kaosnya di atas meja kelas. Mempertontonkan otot perutnya yang terkotak-kotak alias six packs! Memubat para mahasiswi, termasuk Pia Jaisingh (Khushi Kapoor) terpana.
Anda pun yang menonton, mungkin juga tersihir dengan penampilannya.
Dalam wawancara eksklusif dengan ETimes, pelatih kebugaran pribadinya, Robin Behl membeberkan, tubuh berotot yang menggiurkan itu tidak terjadi dalam semalam.
Ada kerja keras dan pengorbanan yang harus dilakukan Ibrahim untuk memiliki fisik yang nyaris sempurna.
“Sekrang dia (Ibrahim Ali Khan) memiliki fisik yang lebih bagus dari pada saya,” ujar pelatihnya.
Berbeda dari waktu kali pertama Robin Behl ditugaskan untuk melatih anak tiri Kareena Kapoor Khan ini.
“Waktu saya mulai melatihnya, dia tidak dalam bentuk terbaiknya, meski dia seorang yang atletis. Dia suka olahraga, selalu main kriket dan sepak bola. Dia memiliki gen yang bagus dari kedua orang tuanya. Di usianya, dia sadar, dia memiliki peluang besar, meraih apa yang ia inginkan. Ia menyadari hal itu dan menggunakan kesempatan yang ada sebaik-baiknya,” ungkap Behl.
Perjuangannya disadari Ibrahim juga tak mudah. Tapi tetap ia lakukan. Salah satunya, dalam industri ini, adalah penampilan fisik.
“Dia mengikuti arahan ku, yang keras dan membutuhkan disiplin tinggi. Saya selalu menelpon dia pukul 6 pagi, untuk membangunkan dia. Untuk anak muda yang tidak biasa nagun pagi, ya mulanya dia membenciku. Saya memastikan, pukul 7 pagi dia sudah berada di studio kebugaran,” jelas Behl.
Di masa-masa awal, Ibrahim melakukannya dengan berkeluh kesah. Harus bangun pagi, hampir setiap hari, dan melakukan apa yang diminta Behl.
“Dia jalan juga ke studio, meski kesal denganku. Saya tidak perlu menjadi temannya. Saya keras dan ketat. Saya hanya membutuhkan dia muncul di studio. Ya, dia muncul di studio setiap hari selama sebulan, setiap pukul 7 pagi. Dia juga mengutukku setiap hari. Tapi dia di sana.”
Diceritakan Robin Behl, Ibrahim harus melakukan latihan 1 sampai 2 jam, dari kardio hingga latihan otot, degan spesifikasi masing-masing yang sudah direncanakan.
Ibrahim juga diminta mengirimkan foto makan malamnya, setiap hari kepada Behl. Untuk memastikan, apakah dia mengonsumsi makanan yang benar, sesuai arahannya.
“Tapi dia tidak pernah curang dalam berdiet. Kenapa harus begini? Karena ini bukan hanya masalah sudah berolahraga 1-2 jam di pusat kebugaran. Satu sampi dua jam sipapapun bisa melakukannya. Namun, siapa yang menjamin, apa yang kau masukkan ke dalam tubuhmu 23 jam atau 22 jam kemudian?”
Sebegitu detil dan terancangnya program yang harus dilalui Ibrahim untuk mendapatkan tampilan fisik yang sempurna. Latihannya keras, diet-nya pun benar-benar terjaga. Selalu dibutuhkan perjuangan, serta pengorbanan untuk mencapai sesuatu yang diimpikan.