Usai Gerhana Bulan, Jakarta Disebut BMKG Berpotensi Banjir Rob

TEMPO | 1 Februari 2018 | 11:20 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengatakan fenomena gerhana bulan total berdampak pada naiknya muka air laut penyebab banjir rob di pesisir pantai di Indonesia. Ia mengatakan, di daerah yang topografinya rendah, seperti DKI Jakarta, berpotensi dilanda banjir rob.

“Kalau topografi lokalnya rendah, bisa rob. Diperkirakan kenaikan air laut bisa sampai 2 Februari 2018,” ujar Dwikorita, saat ditemui di Dermaga Hati, Ancol, Jakarta Utara, Rabu (31/1).

Dwikorita menerangkan, kenaikan maksimal air laut di pesisir adalah sekitar 1,5 meter. Namun kenaikan tersebut terjadi berangsur-angsur dan tidak seketika. Menurut dia, saat gerhana bulan total terjadi pada pukul 21.31 WIB, permukaan air laut di Pantai Ancol naik hingga 50 sentimeter.

Selain Ancol, Dwikorita mengatakan, hampir seluruh wilayah Indonesia terdampak pasang air laut, seperti Sumatra bagian timur, juga Kalimantan bagian selatan dan barat. “Hingga ke Indonesia bagian timur terdampak,” ucapnya.

Sementara itu, menurut Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta Jupan Royter, hingga pukul 20.30 tadi malam, tidak ada laporan banjir rob di kawasan Jakarta Utara. Meskipun fenomena gerhana bulan supermoon terjadi pada Rabu malam, daerah permukiman di pesisir utara Jakarta tidak mengalami kenaikan permukaan air laut yang menyebabkan banjir.

TEMPO.CO

Penulis : TEMPO
Editor: TEMPO
Berita Terkait