3 Jurus Jitu Menangkal Hoaks di Medsos Jelang Pilpres

TEMPO | 8 April 2019 | 08:30 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Jelang Pemilihan Umum dan Pilpres 2019, Forum Pegiat Media Sosial Independen (FPMSI) menggelar deklarasi melawan penyebaran hoaks serta mengajak masyarakat menggunakan hak pilihnya alias tidak golput.

Deklarasi itu dilakukan di kawasan Sudirman, Jakarta Pusat, Minggu, 7 April 2019, dengan penandatanganan spanduk raksasa oleh masyarakat sebagai bagian dari warganet aktifis media sosial. Ketua FPMSI Hafyz Marsha menyampaikan tiga cara untuk melawan hoax terkait Pemilu dan Pilpres 2019 ini, yaitu:

1. Cerna

Hafyz Marsha meminta warganet untuk tidak menelan mentah-mentah informasi yang diterima dari media sosial, tapi mencernanya kemudian memastikan kebenaran informasi itu. "Ketika dapat informasi lewat aplikasi perpesanan, sebaiknya jangan langsung disebarkan. Kita cari dulu kebenarannya," kata Hafyz.

Ia meminta warganet untuk mencari kebenaran melalui mesin pencarian seperti Google apakah  informasi itu berasal dari sumber terpercaya, yang dibuktikan dengan pemberitaan di media-media terpercaya.

2. Bertanya

Setelah mendapatkan pesan berantai, cobalah untuk bertanya dengan orang sekitar mengenai kebenaran informasi itu.

Hal lain yang bisa Anda lakukan adalah dengan bergabung dalam forum diskusi Anti-Hoaks yang banyak tersedia di media sosial Facebook. Melalui forum itu, Anda bisa bertanya dan berkontribusi kepada pengguna lain untuk mencari kebenaran sebuah informasi.

3. Jangan sebar

Jangan menyebar berita atau informasi yang belum teruji kebenarannya. Jika sudah mengetahui adanya pesan bermuatan hoaks, Anda harus berani mengatakan bahwa berita itu bohong kepada orang-orang sekeliling.

FPMSI juga mengajak masyarakat, terutama kaum muda, agar membantu orang tua dalam mengenal dan menyaring berita sehingga tidak terhasut hoaks.

Selain melawan hoaks, FPMSI juga mengajak pendukung gerakan ini agar menggunakan hak pilihnya. "Sayang sekali, teman-teman yang sudah punya hak pilih tapi golput. Suara kita berarti untuk kemajuan Indonesia ke depannya," kata Hafyz.

TEMPO.CO

Penulis : TEMPO
Editor: TEMPO
Berita Terkait