Apple Siap Ikut Bersaing di Persaingan Produsen Mobil listrik

Redaksi | 21 Maret 2021 | 23:30 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Perkembangan kendaraan listrik (electrical vehicle/EV) melaju sangat cepat. Berbagai pabrikan terus berlomba untuk membuat kendaraan berbahan bakar ramah lingkungan tersebut. 

Populasinya memang masih sedikit dibandingkan jumlah kendaraan konvensional berbahan bakar bensin dan diesel. Menurut data Global EV Outlook 2020, secara global penjualan mobil listrik tahun 2019 mencapai 2,1 juta unit. Secara total, jumlah mobil listrik sekitar 7,2 juta unit atau 1 persen dari seluruh populasi mobil di dunia. 

Namun, beberapa tahun terakhir perkembangan kendaraan listrik merangsek sangat cepat. Salah satu yang paling fenomenal adalah Tesla. Mobil listrik asal Amerika Serikat (AS) tersebut begitu cepat menggoda para penggemar otomotif dunia. 

Meski harganya boleh dibilang mahal, Tesla laris manis bak kacang goreng di seluruh dunia. Tesla juga telah mengantarkan pendiri sekaligus CEO-nya, Elon Musk menjadi orang yang sangat disegani di dunia otomotif. Bahkan, berkah Tesla telah sempat mengantarkan Elon Musk menjadi orang yang paling tajir sejagad. Hal ini akibat nilai saham Tesla yang melonjak tinggi dalam waktu singkat. 

Kabar terbaru, Pemerintah China meminta pegawai negeri dan militer membatasi menggunakan Tesla. Bahkan, China juga melarang Tesla masuk  sejumlah area khusus seperti kompleks militer dengan alasan keamanan nasional. Kamera yang di kendaraan yang dikhawatirkan merekam fasilitas-fasilitas rahasia. China menuding Tesla digunakan untuk mata-mata. 

Tesla bukan pertama pabrikan yang memproduksi kendaraan listrik. Sebelumnya, Nissan Leaf telah lebih dahulu memperkenalkan mobil listrik ke khalayak dunia. Bahkan, Nissan Leaf diklaim sebagai mobil listrik terlaris di dunia. Sejak tahun 2010 peluncurannya pertama kali hingga Desember 2020 lalu, Nissan Leaf berhasil membukukan penjualan lebih dari 500 ribu unit di 59 negara di dunia. 

Namun, kesuksesan Tesla dalam kendaraan listrik sangat fenomenal. Meski di era pandemi Covid-19, penjualan Tesla sangat moncer. Sepanjang 2020, Tesla yang tergolong pemain baru di industri otomotif berhasil mengirimkan mobil kebanggaannya tersebut ke 500.000 garasi rumah pelanggannya. Persaingan ketat mobil listrik memang sangat terasa pada 2020. Dan ke depan, kompetisi mobil listrik bakal lebih seru lagi. Selain Tesla dan Nissan, sejumlah pabrikan yang laris menjual mobil listrik diantaranya BYD, BMW, Hyundai, Volkswagen, Geely, BJEV, dan SIC. 

Sejauh ini, Tesla masih mendominasi pangsa pasar mobil listrik dunia. Tesla masih menjadi primadona dunia. Pabrikan lain terus berupaya menjadi yang terbaik. Gebrakan Hyundai Motor Group cukup cemerlang. Secara total bersama KIA, Hyundai telah memasarkan mobil listrik sebanyak 501.487 unit di seluruh dunia. 

Adapun, pabrikan mobil mewah asal Jerman, BMW juga punya ambisi besar dalam ikut meramaikan pasar mobil listrik. Dalam waktu tiga tahun ke depan akan memproduksi sebanyak 250.000 unit mobil listrik. Bahkan, tahun 2030, BMW menargetkan setengah penjualannya disumbang dari mobil listriknya. Rekan sejawatnya asal Jerman, Mercedes-Benz juga serius membangun mobil listrik. Pada 2020, manuvernya juga cukup bagus dengan membukukan penjualan sekitar 160.000 baik mobil listrik penuh maupun hybrid secara global. 

Daya tarik mobil listrik memang mencengangkan. Saat ini semua pabrikan otomotif dunia berlomba-lomba untuk menjadi yang terbaik. Bahkan, Mazda yang beberapa tahun lalu masih fokus pada mobil konvensional, kini juga ikut arus mulai melirik mobil listrik. Pabrikan besar lain di dunia juga unjuk gigi dan bersaing dalam memproduksi mobil listrik. Ada Toyota, Honda, Ford, Mitsubishi, Audi, dan masih banyak lagi. Semuanya sedang berupaya menggoda para penggemar otomotif dengan produk unggulannya baik yang masih berteknologi semi listrik maupun listrik total. 

Apple yang selama ini dikenal sebagai pabrik komputer dan perangkat lunak kini juga tergoda dengan manisnya bisnis mobil listrik. Saat ini Apple tengah berusaha menggandeng beberapa produsen mobil dunia seperti Hyundai-KIA dan Nissan. Kehadiran Apple Car tentunya akan ikut meramaikan persaingan mobil listrik. 

"Berita-berita tentang otomotif di News RCTI+ banyak dicari pembaca termasuk juga perkembangan mobil listrik yang memang sangat ramah lingkungan. Keberadaan mobil listrik bisa mengurangi polusi udara. Ini sangat penting," ungkap Co-Managing Director RCTI+, Valencia Tanoesoedibjo. 

Seiring dengan kemajuan teknologi, mobil listrik diprediksi bakal menjadi mobil masa depan menggantikan mobil konvensional. Ada sejumlah keunggulannya yaitu ramah lingkungan, hemat, murah dan mudah perawatannya, teknologi canggih, dan praktis. Meski saat ini ada sejumlah kelemahannya seperti harganya masih sangat mahal, infrastrukturnya belum mendukung, hingga belum teruji handal. Berbagai kelemahan tersebut bakal terkikis seiring dengan makin banyaknya ekosistem yang dibangun untuk mobil listrik.

Bagaimana dengan Indonesia? Pelan tapi pasti perkembangan mobil listrik di Indonesia semakin maju. Pemerintah menargetkan tahun ini populasi mobil listrik di Indonesia bisa tembus 125 ribu unit. Hal ini tidak lepas dari dorongan dan kebijakan pemerintah agar masyarakat menggunakan mobil listrik. 

Pemerintah, misalnya, terus membangun Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) yang ditargetkan pada 2030 mencapai 31.859 unit di seluruh Indonesia. Populasi mobil listrik akan terus meningkat seiring dengan keberadaan infrasruktur pendukungnya seperti adanya SPKLU. 

Penulis : Redaksi
Editor: Redaksi
Berita Terkait