Tabloid Bintang Indonesia Menghentikan Penerbitan Edisi Cetak

Suyanto Soemohardjo | 18 April 2019 | 15:30 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Perjalanan tabloid mingguan Bintang Indonesia yang genap berusia 28 tahun pada awal Maret lalu, akhirnya sampai pada ujung. Setelah penerbitan edisi 1448 yang beredar pada Senin, 15 April 2019 dengan cover Blackpink, tabloid Bintang Indonesia versi cetak tak lagi terbit. 

Manajemen PT Media Bintang Indonesia memutuskan berkonsentrasi penuh pada media digital/online, yakni tabloidbintang.com, teen.co.id, dan home.co.id, dan mengakhiri penerbitan edisi cetak. Sebelumnya kami juga sudah menghentikan penerbitan edisi cetak tabloid dwi mingguan Bintang Home dan majalah bulanan Home Living. Berat, tapi perjalanan media cetak tampaknya sudah sampai pada ujung perlintasan sejarah.

Terbit perdana pada awal Maret 1991, Tabloid Bintang Indonesia menjadi anak pertama yang lahir dari grup MBI. Bintang Indonesia lahir saat industri media cetak tengah tumbuh subur. Dengan industri yang mendukung, Tabloid Bintang berkembang dengan cepat dan menjadi pendorong lahirnya tabloid dan majalan lain di Grup MBI. Setelah tabloid Bintang, di tahun 90-an MBI menerbitkan tabloid anak Fantasi, lalu tabloid Dangdut, disusul kemudian dengan tabloid Aura. Dalam perjalanan tabloid anak Fantasi bahkan pernah terbit dalam dua versi, untuk anak-anak dan remaja. Di awal tahun 2000 saat industri media cetak masih sangat bagus, kami menerbitkan tabloid dwi mingguan Bintang Home, yang lalu disusul majalah bulanan Home Living. Kami juga sempat menerbitkan majalan bulanan Urban, walau tak berumur panjang.

Setelah penghentian penerbitan edisi cetak tabloid Bintang Indonesia, kini MBI Group praktis tak punya lagi media cetak yang terbit secara rutin dan dijual secara komersial. Untuk media cetak, sekarang kami masih mengelola beberapa penerbitan yang diprakarsai oleh sponsor. Kami yang membuat konsep, merumuskan kontenn, mendesain sampai mencetaknya. Klien terima majalah yang sudah jadi, yang bisa dipakai sesuai kepentingan mereka.

Tak lagi mengelola media cetak komersial, MBI Group ingin fokus mengembangkan media digital/online. Bermigrasi ke media digital seperti dilakukan banyak publisher kami anggap sebagai salah satu inovasi strategis yang relevan dengan perkembangan zaman. Media cetak atau media digital, memang hanya perkara medium, yang tentu saja memiliki spesifikasi berbeda. Tantangan yang dihadapi sama: Meraih pembaca sebanyak-banyaknya dan mendapat kepercayaan para pengiklan, seperti pernah berhasil kami lakukan lewat media cetak.

Jauh sebelum ada kekhawatiran era media cetak berakhir, kami sebetulnya sudah mencoba  membuat media digital. Di pertengahan tahun 90-an kami sudah mencoba mereka-reka tabloid Bintang versi digital. Mungkin saat itu masih sekadar main-main, atau sekadar kegenitan pada sesuatu yang baru. Belum benar-benar serius. Baru pada awal 2010 kami mulai serius menggarap tabloid Bintang versi digital lewat tabloidbintang.com. Saat ini tabloidbintang.com terus mengalami peningkatan baik dalam jumlah pengunjung, peringkat juga pendapatan iklan.

Tabloid Bintang Indonesia versi cetak memang tak lagi terbit, tapi masih ada  tabloidbintang.com. Komunikasi, kemitraan, kerja sama antara Anda semua para pembaca dan pengiklan masih tetap bisa terjalin lewat platfom yang lebih sesuai dengan kondisi sekarang.

Terima kasih untuk seluruh pembaca setia dan mitra kerja tabloi Bintang Indonesia, mohon maaf bila selama ini ada yang kurang berkenan.

Penulis : Suyanto Soemohardjo
Editor: Suyanto Soemohardjo
Berita Terkait