Diamnya Nissa Sabyan Bisa Dianggap Membenarkan Adanya Perselingkuhan

Redaksi | 19 Februari 2021 | 12:30 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Saat pertama kali mendengar kabar Nissa Sabyan terlibat skandal dengan Ayus, motor Sabyan Gambus yang sudah beristri, banyak yang dibuat terkejut tak percaya. Nissa Sabyan yang cantik dan imut jadi pelakor? Ah ini pasti gosip sampah. 

Tapi gosip Nissa Sabyan pelakor makin berhembus kencang. Bahkan sudah ada pihak yang membenarkan memang terjadi perselingkuhan antara Nissa Sabyan dan Ayus Sabyan. Beberapa media menulis perceraian Ayus dengan istrinya ikut menyeret nama Nissa sebagai orang ketiga.

Meski gosip berhembus kian kencang, Nissa Sabyan belum memberi pernyataan apapun. Kalau berita ini tak benar, mestinya Nissa segera memberi klarifikasi. Menyangkal gosip tak berdasar tentu saja sangat mudah. Seketika gosip pun lenyap. Tak harus selalu dengan konperensi pers. Zaman sekarang klarifikasi bisa dilakukan banyak tokoh publik lewat sosial media.

Unggahan terakhir akun Instagram Nissa Sabyan yang memajang foto diri dengan hijab warna silver, dipenuhi banyak komentar netizen. Banyak netizen yang meragukan gosip ini dan mendesak Nissa segera membuat klarifikasi. Tapi banyak juga komentar tajam yang percaya perselingkuhan benar terjadi. Beberapa komentar pasti terasa sangat menyakitkan bagi Nissa.

Terus diam dan berharap gosip akan reda dengan sendirinya, bukan langkah yang tepat. Publik Indonesai sangat sensitif terkait isu perselingkuhan, apalagi pelakor. Publik sering tak mudah memaafkan siapapun yang terlibat isu ini. Celakanya, diamnya Nissa Sabyan bisa menambah keyakinan netizen bahwa perselingkuhan antara Nissa dan Ayus Sabyan benar terjadi. Kalau enggak ngelakuin, kan tinggal ngomong, klarifikasi, beres kan? Begitu mungkin logika netizen, juga kita semua.

Kalau merasa tak jadi pelakor, bukan orang ketiga dalam perceraian Ayus, Nissa Sabyan memang harus segera membuat klarifikasi. Tapi kalau ternyata isu itu benar adanya, ini sungguh tak mudah. Diklarifikasi atau dijalani, sama-sama sulit. Jalan terjal dan berliku kadang memang ada, tapi kita bisa memilih jalan lain yang lebih mudah.

Penulis : Redaksi
Editor: Redaksi
Berita Terkait