Sst... Artis Tampan Itu Gay, Pernah Pacari Kru TV dan Nyaris Terbongkar!

Vallesca Souisa | 17 Maret 2021 | 22:30 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Percaya tak percaya. Publik figur yang kita kenal sehari-hari di layar kaca, ternyata memiliki 'rahasia tabu' nya. Isu artis-artis penyuka sesama jenis, atau LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual, Transgender) sesungguhnya sudah lama tinggal di balik gemerlap dunia hiburan. Nilai-nilai kehidupan sudah lama bergeser, tanpa kita sadari.

Tak dapat dipungkiri, mereka memang ada di tengah kita, dan mereka memiliki kisahnya sendiri. Mengapa pria bisa menyukai sesama pria? Memiliki latar belakangnya masing-masing, dan itu adalah pilihan hidup. Sebagian kini sudah terbuka, menyatakan pilihannya di depan publik. Sebagian lagi masih menutupi kenyataan orientasi seksualnya demi status atau kepentingan tertentu.  

Seperti kisah ini, kisah di balik layar, yang terjadi di depan mata saya. Nama dan tempat dalam penuturan ini, tentu saja disamarkan.  Sekitar 10 tahun lalu, saya bekerja di balik panggung hiburan. Dunia kreatif yang dinamis, penuh warna. Dikelilingi wajah-wajah cantik dan tampan. 

Si Kru TV yang Tampan

Salah satu dari kru kreatif berwajah tampan adalah Raka (bukan nama asli). Kulitnya putih. Wajahnya hampir menyerupai Mike Lewis dengan tinggi 178 centimeter. Berdada bidang. Tubuhnya mengeluarkan wangi maskulin sepanjang hari. Awal berteman dengannya, sering juga hati ini ikut deg-degan dan nervous. Kadang bicara jadi suka salah ucap. Ah, maklum saya merasa cewek biasa-biasa saja dan masih agak norak kala itu. Semakin saya mengenalnya semakin saya mengetahui sisi lain di balik kemaskulinannya.  Gaya bicaranya manja dan dia amat peduli pada penampilan, melebihi pria lain. Hampir setiap bulan dia membeli parfum baru. Tidak hanya wewangian, dia juga peduli dengan lotion dan tabir surya. Dia juga detil dalam memilih busana. 

Penampilan Raka nyaris sempurna. Tetapi pria yang begitu menyenangkan, gorgeous, dan diidolakan banyak wanita ini, jarang bertutur soal kekasih. Saya dan teman-teman sempat menduga, dia memiliki pacar di luar kantor. “Suatu hari aku kenalkan, ya. Kita ngopi-ngopi bareng,” begitu kata Raka padaku dan teman-teman satu geng. 

Pertemuan dengan Pacar Raka, yang Ternyata ...

Hari perkenalan itu tiba. Kami berkumpul di sebuah kafe di Jakarta Selatan. Obrolan hangat mengalir, seraya menunggu kekasih Raka. Obrolan yang seru itu berhenti saat sesosok pria memasuki kafe. Kami semua terpukau. Tinggi sekitar 180 centimeter, putih bening, bertubuh atletis dan yang terpenting, nih, wajah tampannya itu, lo. Itu wajah populer yang terpampang di sampul-sampul majalah era 90an hingga awal 2000. Wajah yang kerap menghiasai layar perak pula. Dia kan artis hits itu. Kami saling berbisik memuja ketampananya, “Gila,  aslinya lebih ganteng, ya,” kata kami terkesima.

Lebih terkesima lagi dan mendadak ge-er, ketika tiba-tiba senyum manisnya mengembang ke arah meja ini. “Ini perasaan gue doang, atau emang benar ya, dia senyum sama kita?” celetuk salah satu teman kami. 

Si artis berjalan dengan gagah. Langkah demi langkah, mendekati meja kami. “Serius nih, dia ke meja kita?” Sorot mata dan senyumnya semakin jelas terarah ke meja ini. Dia kian mendekat dan ya, dia berhenti di meja kami. 

Dia menghampiri, menyambut tangan Raka dan memeluknya. Lalu duduk di antara kami. Kami saling berpandangan dan bertanya dalam hati masing-masing, “Dia pacar Raka?” Artis ini ada di depan mata kami, diperkenalkan sebagai pacar Raka. Kenyataan yang tak didapati di televisi atau surat kabar. 

Hari-hari selanjutnya, si artis, sebut saja namanya Tama semakin sering terlihat di kantor. Dia biasa datang malam hari. Memasuki kantor menjemput Raka sekaligus menyapa teman-temannya. Hubungan mereka menjadi rahasia umum di antara kami. Tak pernah sedikit pun terpublikasi. 

Namun itu tak lama. Beberapa saat kemudian hubungan mereka nyaris terungkap ke publik. Raka terbawa rayuan sang reporter. Dia dan “pacar” artisnya ini masuk dalam salah satu tayangan bertema artis-artis penyuka sesama jenis. Tayangan ini membuat Tama merasa dikhianati. Hubungan itu kandas. Raka terpukul. Sejak saat itu Raka menjadi lebih tertutup. Tak lama ia mengundurkan diri dan pindah ke sebuah daerah di negeri ini. Apa yang terjadi dengan reporter itu? Tentu saja, hubungan sang reporter dan Raka jadi gonjang-ganjing. Reporter pun ditegur produser—yang adalah teman baik si artis Tama, juga Raka. Ada dan nyata, namun ya, akan tetap ditutupi sampai kapan pun, dengan alasan beragam. 
 

Penulis : Vallesca Souisa
Editor: Vallesca Souisa
Berita Terkait