Mengenang Ratu Misteri Suzzanna - Bagian 2: Bukan Bom Seks Murahan

Wayan Diananto | 17 Oktober 2018 | 17:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Setelah menikah, kondisi  ekonomi Suzzanna dan Dicky Soeprapto sempat memburuk. Lalu datanglah masa pencerahan, Turino Djunaidy menawarkan peran dalam Antara Timur dan Barat. Konon, inilah film Indonesia pertama yang menampilkan ciuman bibir dan dijawab LSF dengan guntingan. 

“Saya dikecam habis, saya tak peduli! Inilah risiko,” kata Suzzanna saat diwawancara sebuah majalah. Perlahan, asap dapur Suzzana mulai mengepul, membumbung. Perlahan, ia dan suami mendirikan Tidar Jaya Films. Film pertama yang dirilis, Tuan Tanah Kedawung (1970). 

Nama Suzzanna kembali menjadi pembicaraan setelah tampil dalam Bernafas Dalam Lumpur (1970). Inilah film Indonesia pertama yang mengumbar adegan seks dan dialog-dialog sarkastis. Saking hebohnya, film ini sempat dilarang beredar di Bandung. Tapi toh, juri FFI tetap keukeuh memberikan Hadiah Kehormatan Piala Box Office dan Anugerah Pancawarsa. 

Artinya, Bernafas Dalam Lumpur menjadi yang paling sukses secara penjualan dalam kurun waktu 1970-1975. Bahkan penampilan Suzzanna dihujani kritik positif dari PWI Jakarta. Insitusi pers ini menganugerahi Suzzanna Runner up I The Best Actress. Suzzanna bukanlah bom seks murahan. Ia tahu betul mengatur tone penampilannya. Tahun 1972 ia kembali “berulah” di Festival Film Asia di Seoul Korea Selatan. Tak tanggung-tanggung, aktingnya dalam Air Mata Kekasih (Lover's Tears) dianugerahi Most Popular Actress In Asia.

Harta melimpah, karier gemilang, suami terkenal, dan anak yang lagi lucu-lucunya. Sempurnakah hidup Suzzanna? Kalimat klasik, tak ada yang sempurna di dunia ini berlaku juga untuknya. Perempuan kelahiran Bogor ini kembali disayat nestapa. Tahun 1974 menjadi tahun terkelam sang aktris. Cinta Dicky Suprapto mulai pudar. Episode rumah tangga bahagia berakhir dengan linangan air mata. Setelah rumah tangganya kandas, Dicky dikabarkan dekat dengan Rachmawati Sukarnoputri.  Pada 25 Februari 1975, Dicky resmi menikah lagi.

Sontak berita ini menjadi gunjingan publik. Suzzanna dikejar-kejar media, semangatnya terjun bebas. Belum kering, butiran bening dari pelupuk mata, Suzanna mengaku bermimpi kehilangan sepasang sepatu kesayangannya. Mimpi inilah yang ditakutkan Suzzanna sebagai pertanda buruk. Benar saja, Sang Khalik memanggil salah satu buah hatinya, Ary.

Duka yang datang beruntun membuat Suzzanna yang murah senyum menjadi sosok yang lebih tertutup, bahkan mengisolasi diri. Santer terdengar kabar, ia berniat mundur dari gemerlap industri film. Benarkah? Tahun 1978 Suzzanna comeback, setelah empat tahun absen. Ia mendampingi Robby Sugara dalam Pulau Cinta. Aktingnya begitu mantap, bertenaga. Pada adegan ciuman dengan Robby Sugara, ia tampak hangat merangsang, tanpa harus meninggalkan aksen kelembutan. Konon, untuk adegan seperti ini, Suzzanna terkenal mumpuni. Tekniknya begitu tinggi. Ia tampil total. Mulut nyinyir para kritikus film nasional dibuatnya mingkem! Untuk pertama kali dalam sejarah kariernya, Suzzanna menjadi salah satu nominator Citra kategori Peran Utama Wanita Terbaik FFI 1978.

Penulis : Wayan Diananto
Editor: Wayan Diananto
Berita Terkait