Kesamaan Ini yang Membuat Putri Diana dan Dodi Al Fayed Saling Jatuh Cinta

Redaksi | 1 September 2021 | 05:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Saat dunia menangisi kepergian Putri Diana, Mohamed Al Fayed meratapi kematian putra kesayangannya, Dodi Al Fayed, yang juga tewas dalam kecelakaan pada 31 Agustus 1997 di Paris. Sementara penghormatan besar diberikan untuk Diana dari berbagai belahan dunia, pria yang meninggal di sisinya -- dan disebut-sebut sebagai orang yang mendatangkan kebahagiaan bagi Sang Putri -- tak banyak dikenal publik. Bagi banyak orang, Dodi hanyalah seorang playboy internasional yang kaya raya, yang banyak membiayai pembuatan beberapa film Hollywood, dan yang dituntut kekasihnya, Kelly Fisher atas pengkhianatan cinta. 

Ironis bahwa pria yang kedekatannya dengan Putri Diana banyak dipertanyakan dan diragukan khalayak ini, justru memiliki lebih banyak kesamaan dengan Diana dibanding teman-teman dekat Diana sebelumnya. Terlepas dari persahabatan antara Mohamed Al Fayed dan ayah Diana, almarhum Earl Spencer, Dodi mengalami tragedi hidup yang kurang lebih sama dengan yang dialami Diana. Seperti Diana, Dodi menjalani hidup yang penuh privilise dan tak perlu pusing memikirkan soal uang. Tapi -- juga seperti Diana -- Dodi kecil harus menerima kenyataan pahit perceraian kedua orangtuanya. Ayah dan ibu Dodi berpisah hanya beberapa bulan setelah kelahirannya di Alexandria tahun 1956, dua tahun setelah perkawinan mereka. Meski Al Fayed memenangkan  hak pengasuhan atas Dodi, Dodi tetap memiliki hubungan dekat dengan ibunya sampai Samira meninggal 11 tahun lalu. Saking nestapanya ditinggal sang bunda, Dodi berkata, ia akan dengan senang hati melepaskan segala yang dimiliki jika itu bisa mengembalikan ibunya. 

Setelah bercerai, Samira menikah lagi. Tapi suaminya, yang juga sepupunya, tewas karena kecelakaan mobil pada pertengahan tahun '70-an, di usia 45 tahun. Setelah itu Samira tak pernah menemukan kebahagiaan lagi, pun setelah ia menikah yang ketiga kalinya. Perkawinan ketiganya berakhir dengan perceraian 2 tahun sebelum kematiannya. 

Mungkin pemahaman Dodi yang sangat dalam akan ketakbahagiaan ibunya, inilah yang membuatnya cenderung memberikan empati pada banyak wanita. Itulah juga yang mungkin bisa dengan mudah membuatnya berkarib dengan Diana. Banyak orang berpendapat, Dodi pria baik dan suka berterus-terang. Kualitas ini secara natural menarik bagi Diana. ''Dia (Dodi - red.) sama sekali tidak angkuh,'' kata Max Clifford, teman keluarga Al Fayed dan penasihat tak resmi Dodi. ''Dia tak pernah berpura-pura atau menutup-nutupi hidup dan gaya hidupnya. Dia benar-benar pria yang menunjukkan 'inilah saya'. Saya pikir ini perubahan yang menyegarkan buat Diana. Sudah banyak pria yang masuk ke dalam kehidupannya  dan berpura-pura menjadi sesuatu yang bukan mereka. Romantika Dodi dan Diana berjalan sangat natural. Tak ada sandiwara. Cinta akhirnya bersemi setelah lebih dulu dilandasi persahabatan yang kokoh.''  

Persahabatan antara keluarga Diana dan Dodi bermula dari kunjungan reguler Earl Spencer dan istri keduanya, Raine, ke Toserba Harrods. Dan, saat Al Fayed meluncurkan buku tentang sejarah Harrods tahun 1990, Earl Spencer diminta memberikan pidato. Sebagai balasannya, Al Fayed mengunjungi pasangan itu di Althorp. Raine, sekarang menjabat direktur di Harrods, pernah berkata, ''Mohamed membuat Diana tertawa dan bahunya juga menjadi tempat Diana menangis pada saat-saat sulit.'' Raine juga menghargai Dodi sebagai pria manis dan rendah hati dengan perilaku yang halus, yang dikenalnya selama bertahun-tahun sejak bekerja di Harrods. 

Diana lebih dulu berteman dengan Mohamed Al Fayed dibanding dengan Dodi. Dia juga memiliki banyak kesamaan dengan Diana. Mereka sama-sama dibuat menderita oleh penguasa Inggris. Diana diperlakukan buruk oleh pihak kerajaan. Sementara Al Fayed yang setiap tahunnya membayar pajak tak kurang dari 3 juta poundsterling dan menyumbang untuk badan amal, tetap belum diijinkan memegang paspor Inggris. ''Saya masih harus berjuang di House of Lords bulan Oktober ini untuk mendapatkan kewarganegaraan Inggris,'' katanya baru-baru ini. 

Dodi, yang bukan warga negara Inggris, dan menghabiskan dua per tiga waktunya dalam setahun di Los Angeles, tempat perusahaan filmnya, Allied Stars, berada, lebih santai dari sang ayah. Kalau ayahnya dijuluki "kereta api ekspres" oleh Max Clifford, Dodi lebih berpandangan filosofis tentang hidup. Dodi tak pernah berlaku sebagai anak bos jika muncul di Harrods. Ia ramah dan bersahabat dengan siapa saja. Dodi juga sangat filosofis dalam menghadapi serangan media karena hubungannya dengan Putri Diana. Dodi berbagi minat pada masalah-masalah kemanusiaan dengan Diana

 

Penulis : Redaksi
Editor: Redaksi
Berita Terkait