Yuk, Bernostalgia! Inilah 11 Kontestan Indonesian Idol Musim Pertama

- | 19 Februari 2018 | 18:30 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Indonesian Idol kini telah memasuki musim kesembilan. Reality show ini digelar pertama kali oleh pada 14 tahun lalu atau pada 2004. Proses untuk menjaring peserta dilakukan di sejumlah kota besar di Indonesia seperti Medan, Jakarta, Bandung, Yogyakarta dan Surabaya.

Tak kurang dari 30 ribuan orang mengikuti audisi Indonesian Idol pertama. Setelah melewati berbagai tahapan, tersisa 11 peserta yang tampil di babak Spektakuler. 

Sekadar bernostalgia, inilah 11 peserta Indonesian Idol angkatan pertama. Sejumlah nama masih eksis hingga kini, semetara yang lainnya tak diketahui kiprahnya. 


Adika Priatama

Ketika terpilih sebagai kontestan Indonesian Idol, Adika Priatama meninggalkan penggarapan skripsi yang tengah digarapnya. Kala itu, Adika Priatama berstatus sebagai mahasiswa Universitas Atmajaya. 

Adika Priatama mengaku tak percaya dengan bakat menyanyinya. Namun setelah melewati berbagai tahapan Indonesian Idol, ia menyadari bakatnya.  LangkahAdika Priatama tersisih di babak Spektakuler pertama. Kala itu ia membawakan lagu "Jangan Untuk Kembali" yang dipopulerkan Rio Febrian. 

Suci Wulandari

Suci Wulandari mengikuti Indonesian Idol musum pertama karena dorongan sang mama. "Malam-malam, mama menggunting formulir
pendaftaran. Aku nggak tega melihat mama terlihat antusias sekali," ungkap penyuka warna hitam ini dalam sebuah wawancara dengan tabloid Bintang Indonesia pada 2004 lalu. 

Masa-masa audisi dilalui Suci Wulandari dengan santai. Bahkan, hampir saja meninggalkan lokasi audisi ketika melihat antrean panjang. "Aku enggak jadi pulang karena melihat teman yang sudah bela-belain bolos kuliah dan mendorong buat ikut audisi," ucap Suci Wulandari yang kuliah di London School.  Seperti halnya Andhika Priatma, langkah Suci Wulandari terhenti di babak Spektakuler pertama. 

Winda Viska Ria

Winda Viska Ria mulai bernyanyi sejak di bangku SMA. Kegiatan menyanyi berlanjut saat kuliah di FMIPA UI. Winda yang hobi mengapresiasi lagu ke dalam warna musik blues kemudian mengasah teknik bernyanyi dan aksi panggung bersama Profesor Band. Ia kemudian mengukti Indonesian Idol 2004. Langkahnya terhenti di babak Spektakuler kedua. Di babak itu ia membawakan lagu "Dalam Cita dan Cinta". 

Setelah Indonesian Idol, karier Winda Viska Ria di ranah hiburan terus berlanjut. Ia bahkan sempat membintangi sitkom OB yang tayang di RCTI. 

Karen Pooroe

Karen Pooroe masuk ke babak Spektakuler setelah mengalahkan tujuh kontestan lain yang mendapat kesempatan kedua lewat Wild Card. Urusan nyanyi bukan hal baru buat wanita asal Bandung ini. Sejak kecil, Karen Pooroe sudah bisa mengutak-atik lagu-lagu milik Whitney Houston dan Mariah Carrey. Kemampuan vokal Karen Pooroe makin terasah sejak bergabung dengan paduan suara Glorified pimpinan Daud Saba. Melihat potensi Karen Pooroe, Lita Zein, tantenya, sempat  mengajaknya bergabung dengan kelompok vokal Zein Bersaudara dan manggung di beberapa acara
televisi.

Perjalanan Karen Pooroe di Indonesian Idol pertama selesai di babak Spektakuler ketiga. Kala itu, ia membawakan tembang "Cinta Jangan Kau Pergi" milik Sheila Majid

{pagebreak}

Bona Sardo 

Di banding kontestan pria lainnya, Bona Sardo Hasoloan Hutahaean punya wajah yang lebih imut. Ia mulai bernyanyi sejak SD dan mengumpulkan berbagai penghargaan, termasuk juara 2 Porseni Se-Jawa Barat. Namun ketika SMA, ia vakum bernyanyi karena merasa tak pede. "Saya hanya enggak pede, bukan frustrasi. Banyak juga yang bilang suara saya cetek," bilang pengagum Clay Aiken ini. 

Kepercayaan diri Bona kembali terhimpun saat masuk kuliah."Di sana banyak pelajaran yang membantu membangun rasa percaya diri," tutur anak bungsu dari 4 bersaudara ini. Sempat diprediksi bakal melaju ke babak pamungkas, langkah Bona Sardo berhenti di babak Spektakuler 4. 

{/pagebreak}

{pagebreak}

Lucky Octavian

Sebelum bergabung dengan Indonesian Idol musim pertama, Lucky Octavian bernyanyi dari kafe ke kafe bersama bandnya, Noctorn. Buat Lucky Octavian, ajang kontes bakat bukan hal baru untuknya. Sebelumnya ia pernah menjadi juara di Asia Bagus dan tampil di Bakal Beken. 

Lucky Octavian tersingkir di babak Spektakuler 5. Saat itu ia menyanyikan "Pupus" Milik Dewa 19. 

Michael Jakariminela (Micky)

Di fase grup, Indra Lesmana dan Titi DJ merasa materi vokal Michael Jakariminela sangat menarik. Sementara Muthia Kasim dan Dimas Djay berpendapat sebaliknya. Gara-gara ini, ia harus menyanyikan tiga lagu berbeda sebelum dinyatakan lulus audisi. Dijadikan bahan perdebatan,
penggemar sepakbola yang akrab disapa Micky ini terlihat santai saja.  

Kata Michael, niatnya ikut audisi Indonesian Idol hanya sekadar coba-coba. "Saya merasa tidak bakal bisa lolos karena wajah dan
penampilan saya kurang menjual. Dugaan saya ternyata salah. Di kompetisi ini, yang dinilai bukan
penampilan, tapi kualitas suara," kenang penggagum Sandra Bullock ini. 

Kiprah Michael di Indonesian Idol 2004 berakhir di babak Spektakuler 6.

Helena Andrian

Sebelum mengikuti Indonesian Idol,  Helena Adrian sudah memiliki jam terbang tinggi  di dunia tarik suara. Ia rajin ikut berbagai festival, men nyanyi di kafe, dan jadi backing vocal. Di Indonesian Idol, ia merupakan kontestan favorit Indra Lesmana, Titi DJ, Meuthia Kasim, dan Dimas Djayadiningrat.
Meski jadi favirot juri, niatnya menjadi kampiun Indonesian Idol pertama harus kandas di babak Spektakuler 7. Membawakan lagu "Pilihlah Aku" milik Krisdayanti dan "Hanya Cinta Yang Bisa"-nya Agnes Monica dan Titi DJ, perolehan suara Helena berada di posisi paling buncit yang membuatnya di eleminasi.

{/pagebreak}

{pagebreak}

Nania Kurniawati Yusuf

Nania mendaftarkan diri ke ajang ini setelah melihat Ruben Studdard, pemenang American Idol 2 yang bertubuh besar. Meski punya suara yang memikat, Nania sempat ragu bakal melaju ke babak Spektakuler. Pasalnya, lolos atau tidaknya ke babak Spektakuler ditentukan melalui SMS dan premium call. 

Nania merasa tak mungkin menyaingi rekan-rekan lain saat berada di fase grup 3. "Yang lain cantik-cantik dan tubuhnya langsing-langsing. Aku sih merasa enggak yakin bisa masuk. Aku enggak menyangka bisa terpilih masuk ke babak spektakuler. Ternyata
penonton memilih aku," ucap gadis bersuara lembut yang selalu bersikap santun.

Mantan kekasih Sammy Simorangkir ini meraih posisi 3 Indonesian Indol. Ia terleminasi saat berada di babak Spektakuler 8. Saat itu ia menembangkan "Logika" milik Vina Panduwinata  dan "Ingin Kumiliki"  yang dinyanyikan Ruth Sahanaya. 

Delon Thamrin

Delon mengawali karier menyanyinya sebagai penyanyi gereja menguntungkan Delon. Hal itu dianggap menguntungkannya. Pasalnya, Warna suara yang semi klasik tak menghambat keleluasaannya memainkan berbagai referensi lagu. "Saya paling sering membawakan lagu-lagu melankolis milik Josh Groban," ujar cowok berbintang Taurus ini. 

Meski punya wajah ganteng dan penampilan modis, ia menolak disebut hanya bermodalkan tampang.  "Banyak yang beranggapan saya hanya modal tampang doang. Saya akan buktikan kalau bisa nyanyi,"tegas cowok yang kerap ikut lomba karaoke ini.

Delon sukses membuktikan diri. Ia kemudian melaju ke grand final dan keluar sebagai runner-up Indonesian Idol 2004. Di final ia menyanyikan "Bukan Untukku" (Rio Febrian), "Invisible" (Clay Aiken), dan "Karena Cinta"(Glenn Fredly). Karier Delon tetap eksis hingga saat ini. 

Joy Tobing

Sederet prestasi di bidang tarik suara telah direngkuh finalis asal Jakarta, Joy Tobing, sebelum bergabung dengan Indonesian Idol musim perdana. Juara Cipta Pesona Bintang (1994), Juara Bintang Radio (1995), dan Juara Laser Karaoke di Shanghai dan Jepang (1994 -1995) bukti kepiawaiannya mengolah suara. Ia juga pernah merilis album rohani dan album pop Batak. Merasa kariernya bisa diangkat ke titik lebih tinggi, Joy Tobing mendaftar ke Indonesian Idol. 

Di babak final, Joy Tobing menyanyikan "Kuakui"(Dewi Sandra), "The Trouble With Love Is"(Kelly Clarkson), dan "Karena Cinta"(Glenn Fredly). Lagu itu yang mengantarkannya menjadi juara Indonesian Idol pertama.  


(bin / bin)

{/pagebreak}

Penulis : -
Editor: -
Berita Terkait