5 Alasan Personel Grup Idola Korea Memilih Hengkang di Puncak Popularitas

Rizki Adis Abeba | 11 Oktober 2017 | 20:50 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Popularitas grup yang tinggi ternyata tidak menjamin sebuah grup penyanyi idola terbebas dari masalah internal. Buktinya tidak sedikit anggota grup idola memutuskan meninggalkan grup ketika mereka berada di puncak popularitas. Keluarnya Hoya dari Infinite dan keputusan Sooyoung, Tiffany, dan Seohyun meninggalkan SNSD baru-baru ini membuktikan bahwa grup yang mapan tidak menjamin kenyamanan para personel.

Setidaknya ada lima penyebab seorang anggota grup penyanyi idola memutuskan hengkang ketika mereka berada di puncak popularitas. Apa saja?

1. Perbedaan selera musik

Terkadang, seiring berjalannya waktu, ada personel yang menyadari selera musiknya tidak sejalan dengan musik yang diusung oleh grupnya. Alasan inilah yang diusung Junhyung ketika memilih keluar dari BEAST tahun lalu. “Jelas ini adalah sebuah dilema, ketika musik yang mereka inginkan, musik yang diinginkan publik, dan musik yang dibawakan grup sama sekali berbeda. Semua orang punya selera musik berbeda. Tetapi ada beban untuk melanjutkan citra musik yang sudah dibangun oleh grup bertahun-tahun. Keputusan (untuk meninggalkan grup) hanya bisa dilakukan setelah pemikiran panjang,” jelas salah seorang pelaku industri musik Korea.

2. Tertarik dengan bidang lain

Banyak penyanyi idola memutuskan keluar karena tertarik dengan dunia akting, termasuk Sooyoung dan Seohyun SNSD. Banyak penyanyi idola yang mendapat kesempatan menjajal dunia akting. Ketika mereka merasa nyaman dan mendapat kesempatan yang lebih bagus, mau tidak mau harus mengorbankan karier musik demi fokus di satu bidang saja. “Kebanyakan penyanyi idola ingin menjadi pusat perhatian, tetapi sulit ketika kau berada di dalam grup. Akan lebih mudah mendapat perhatian jika mereka mengejar karier akting,” kata seorang sumber.

3. Ingin berkarier solo

Selain soal perbedaan selera musik, ada pula anggota grup idola yang menyimpan ambisi pribadi untuk menjadi penyanyi solo. Hal ini bisa jadi dipicu perasaan bahwa mereka mendapatkan perlakuan yang tidak adil dari agensi. Pengakuan ini sempat diutarakan oleh Minzy setelah keluar dari grup 2NE1 tahun lalu. Karena merasa diperlakukan tidak adil oleh agensi, Minzy memilih berpindah agensi dan merilis album solo.

4. Konflik dengan agensi

Konflik dengan agensi bisa muncul akibat aturan dan kontrak yang dianggap merugikan artis. Hal ini bahkan terjadi pada beberapa artis dari agensi besar. Hangeng keluar dari Super Junior karena merasa tertekan dan ia mengungkapkan pernah dipaksa terus bekerja meski dalam kondisi sakit. Tiga personel TVXQ, Junsu, Yoochun, dan Jaejoong pun memutuskan hengkang karena menganggap SM Entertainment memberlakukan kontrak yang terlalu panjang dan seolah memperbudak mereka. Alasan kontrak yang merugikan juga disebut sebagai pemicu hengkangnya Kris dan Luhan dari EXO.

5. Godaan bisnis

Ketika para idola telah meraih ketenaran dan kekayaan berlimpah, semakin banyak godaan dan kesempatan baru yang menggoda mereka. Ada godaan untuk menjadi artis yang mandiri dan tidak terikat, misalnya godaan untuk menekuni bisnis seperti yang dilakukan Jessica Jung yang fokus dengan lini kacamata BLANC & ECLARE setelah keluar dari SNSD pada 2014 silam.

(riz / bin)

 

Penulis : Rizki Adis Abeba
Editor: Rizki Adis Abeba
Berita Terkait