Pangeran William Bakal jadi Raja Inggris Terakhir?

Binsar Hutapea | 25 Januari 2023 | 13:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Setelah kematian Ratu Elizabeth II pada September tahun lalu, masa depan Kerajaan Inggris terus jadi perbincangan.

Beberapa menyarankan Raja Charles (74) untuk turun takhta dan memberikan tongkat kekuasaan kepada putra sulungnya, Pangeran William, yang jauh lebih muda. Sementara yang lain memprediksi bahwa William tidak akan pernah menjadi raja.

Juga muncul klaim bahwa publik Inggris kini sudah menentang keluarga kerajaan, dan ini membuat William dan Kate tidak akan pernah menjadi raja dan permaisuri.

Ada juga yang berpikir William bisa saja menjadi Raja Inggris terakhir yang berkuasa dan putranya, Pangeran George, tidak akan pernah menjadi raja.

Hilary Mantel, penulis dan penulis sejarah dalam sebuah wawancara tahun lalu, yakin Pangeran George tidak akan pernah naik takhta, dan ayahnya, Pangeran William, akan menjadi Raja Inggris terakhir.

Pangeran William (Instagram)

Sementara itu, sejumlah outlet media mengutip beberapa peramal, melaporkan Raja Charles kemungkinan akan turun takhta karena usianya yang sudah lanjut dan William tidak akan menggantikannya. Di garis suksesi, William adalah yang berikutnya, tetapi ada beberapa alasan misterius yang membuatnya tak akan menjadi raja baru. Jika desas-desus itu dipercaya, William tidak akan menggantikan ayahnya sebagai raja.

Adapun popularitas Kerajaan Inggris belakangan ini terus merosot, terutama setelah kemunculan buku memoar Pangeran Harry yang bertajuk Spare

Survei YouGov terbaru mengungkapkan kebanggaan terhadap Kerajaan Inggris melorot dari 55 persen pada bulan September 2022 menjadi 43 persen pada bulan Januari 2023.

Mengingat angka-angka ini, aktivis anti-monarki Graham Smith mengatakan ada kemungkinan William tidak akan pernah naik takhta. Dia mengatakan kepada Express UK bahwa peluang George untuk naik takhta bahkan lebih rendah. 

Namun menurut Richard Fitzwilliams, seorang ahli kerajaan-- hasil jajak pendapat terbaru memang "mengkhawatirkan" tetapi itu hanya krisis lainnya yang dialami Kerajaan Inggris selama beberapa dekade terakhir. Ia menambahkan nantinya reputasi kerajaan akan pulih seperti setelah kematian Putri Diana pada 1997

Penulis : Binsar Hutapea
Editor: Binsar Hutapea
Berita Terkait