Film Cinta Tak Pernah Tepat Waktu: Kompleksitas Perjalanan Mencari Cinta Sejati

Ari Kurniawan | 11 Februari 2025 | 08:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Film Cinta Tak Pernah Tepat Waktu siap hadir di bioskop mulai 13 Februari 2025. Mengusung tema cinta yang sangat dekat dengan kehidupan nyata, terutama dari sudut pandang pria, film ini diharapkan bisa menyentuh hati banyak penonton. 

Disutradarai oleh Hanung Bramantyo, film Cinta Tak Pernah Tepat Waktup menggali lebih dalam tentang kompleksitas hubungan, ketakutan akan komitmen, dan perjalanan menemukan makna cinta sejati.

Dalam film ini, karakter utama bernama Daku, yang diperankan oleh Refal Hady, digambarkan sebagai seorang penulis yang merasa bingung dan penuh keraguan dalam hubungan percintaan. Refal Hady mengungkapkan bahwa tantangan terbesar baginya adalah mendalami karakter Daku yang penuh keraguan terhadap komitmen dalam hubungan.

"Gue kayak ditampar sama karakter Daku, gue ada di posisi itu. Hampir setiap cowok takut sama komitmen, bukan takut dengan hubungan, tapi takut sama dirinya sendiri," ujar Refal Hady, di XXI Plaza Senayan Jakarta Pusat pada Senin (10/2).

"Gue kan nol soal nulis, jadi Mas Hanung banyak ngejelasin soal karakter ini. Gue belajar bukan hanya dari sisi cheezy-nya, tapi apa yang ada di kepala seorang penulis," lanjutnya.

Selain Refal Hady, Cinta Tak Pernah Tepat Waktu juga dibintangi oleh sejumlah aktris ternama, seperti Nadya Arina, Givina Lukita, Carissa Perusset, dan Mira Filzah. Karakter Nadya, yang diperankan oleh Nadya Arina, dianggap sangat merepresentasikan perempuan Indonesia. 

"Menurut aku, Nadya ini visual perempuan Indonesia banget yang melakukan berbagai cara sebagai pacar agar bisa dinikahi," ungkap Nadya Arina mengenai karakter yang diperankannya.

Sementara itu, aktris asal Malaysia, Mira Filzah, yang berperan sebagai Sarah, merasa nyaman memerankan tokoh tersebut. "Karena Sarah ini orang Malaysia, jadi aku bisa pakai bahasa Malaysia. Mas Hanung juga minta aku buat lepas aja pakai bahasa Indonesia," katanya.

Sutradara Hanung Bramantyo juga berbagi cerita tentang tantangan yang dihadapi selama proses produksi. Hanung mengalami kecelakaan yang menyebabkan kakinya patah beberapa hari setelah syuting dimulai. Meski begitu, dia tetap mengarahkan film ini dengan menggunakan iPad dari rumah. 

"Saya nggak di lokasi, cuma pegang iPad dan direct dari sana. Saya merasa film ini cukup berjarak dengan segala dilemanya, sampai sempat bilang ke produser, ‘Udahlah, bikin film ini nanti aja,’" ujar Hanung.

Penulis : Ari Kurniawan
Editor: Ari Kurniawan
Berita Terkait