Sinopsis ASMARA GEN Z SCTV Episode 148, Hari Ini Selasa 29 Maret 2025: Ketegangan Antara Catalina dan Raisa
TABLOIDBINTANG.COM - Sinopsis ASMARA GEN Z SCTV Episode 148, Hari Ini Selasa 29 Maret 2025: Ketegangan Antara Catalina dan Raisa
Sesi pemotretan berlangsung dalam suasana tenang dan terarah. Sang fotografer memberikan instruksi, dan Catalina serta Mohan mengikuti dengan profesionalisme. Setelah beberapa waktu, sesi selesai. Mohan melangkah keluar dari studio, namun sesaat setelah melewati pintu, Catalina sudah menunggunya di luar. Dengan tatapan penuh keyakinan, ia berkata, “Hak gue… buat tetap jatuh cinta sama lo. Dan… buat tetap berusaha.”
Mohan melanjutkan langkahnya menuju lobi, tempat Raisa telah duduk menunggunya di sofa ruang tunggu. Tidak lama kemudian, Catalina muncul di ruangan itu. Suasana langsung terasa tegang. Raisa melirik tajam ke arah Catalina, lalu melontarkan kalimat pedas, “Lo nggak akan pernah bisa dapetin Mohan! Cuma gue yang ngerti dia!” Suasana memanas, memperlihatkan persaingan emosional yang kian mendalam antara keduanya.
Sementara itu, di tempat lain, suasana berbeda hadir. Diah, dengan ekspresi kosong dan mata menerawang, menurunkan ponselnya perlahan. Ia menatap meja makan dengan tatapan kosong sebelum akhirnya merogoh saku dan mengeluarkan seikat kunci rumah. Menatap lurus ke mata anaknya, Zara, ia berkata penuh tekanan, “Kamu nggak akan pergi dari sini, Zara. Nggak sebelum Mama dapet jawaban.” Zara terdiam, tubuhnya kaku seolah membeku, tersandera oleh ketegangan emosional yang membelenggu.
Di halaman belakang rumah Aqeela, suasana berbalik kontras. Buku-buku, laptop, dan catatan berserakan di atas karpet, menandai sesi belajar yang santai namun produktif. Aqeela, Harry, William, dan Flavio duduk melingkar, berbagi cemilan sambil saling melepas tawa. William menggoda, “Kayaknya lo butuh tutor spesial, Qeel. Atau… motivator. Baca satu halaman, dapet satu senyuman.” Aqeela langsung melirik tajam ke arahnya, disambut tawa kecil dari Harry. “Ada yang salah sama senyuman?” ujarnya, memecah suasana. Aqeela yang tersipu langsung menunduk, menandai percikan kehangatan yang perlahan muncul di tengah kebersamaan mereka.