Sinopsis ASMARA GEN Z SCTV Episode 169, Hari Ini Selasa 20 Mei 2025: Fattah Konfrontasi Devon  

Binsar Hutapea | 20 Mei 2025 | 15:30 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Sinopsis ASMARA GEN Z SCTV Episode 169, Hari Ini Selasa 20 Mei 2025: Fattah Konfrontasi Devon  

Aqeela menarik napas panjang. Ia mengangkat busurnya dan menariknya perlahan. Tanpa keraguan, Aqeela melepaskan anak panah terakhir. Penonton serentak berdiri dari kursi mereka, sorak-sorai membahana memenuhi seluruh ruangan. Aqeela tersenyum puas.

“Terima kasih, Har…” gumamnya dalam hati.

Di belakang kerumunan, Harry hanya tersenyum kecil—tenang dan bangga.
“Kerja bagus, Kapten Aqeela,” ujarnya pelan.

Sementara itu, Cantika berdiri di depan wastafel dengan wajah tegang dan serius. Ia terus-menerus mencuci tangannya dengan sabun, menggerutu pada dirinya sendiri.
“Aku nggak suka! Aku benci Aqeela! Aku benci Aqeela! Aku benci dia!”

Electra yang baru masuk terkejut melihat Cantika masih di depan wastafel.
“Cantika… kamu ngapain sih?” tanyanya bingung.

Di panggung, dua lampu sorot menyala. Alunan piano lembut mengalun, dimainkan Flavio dengan penuh penghayatan. Zara mulai bernyanyi. Suaranya jernih, hangat, dan menyentuh hati.

Fattah berdiri di bagian belakang ruangan. Tatapannya tertuju pada Zara, ekspresinya bangga sekaligus penuh kelembutan.
“Aku selalu tahu kamu bisa, Zara,” pikirnya.

Di antara kerumunan, Devon menyelinap masuk. Zara terkejut melihatnya, tubuhnya terpaku, ekspresinya kosong. Di sampingnya, Flavio mulai panik, namun tetap memainkan nada-nada piano berulang-ulang untuk mengisi kekosongan.

Sementara itu, Devon berdiri di sudut lorong yang sepi, bersandar ke dinding dan sesekali melirik ke sekeliling. Ia menghubungi seseorang lewat telepon.
“Matt, tadi aku lihat Rose!” katanya dengan nada serius.

Matthew langsung berdiri dari duduknya, wajahnya tegang.
“Jangan sampai kamu ketemu dia lagi!” perintahnya tegas.

Tak lama kemudian, Fattah berjalan melewati tempat persembunyian Devon. Keduanya saling dorong.

“Aku nggak kenal kamu,” ucap Fattah dengan tatapan tajam. “Tapi kamu jelas bukan tamu biasa.”

Devon melawan. Ketegangan memuncak. Perkelahian sengit pun tak terelakkan.

Penulis : Binsar Hutapea
Editor: Binsar Hutapea
Berita Terkait