Sinopsis ASMARA GEN Z SCTV Episode 171, Hari Ini Kamis 22 Mei 2025: Zara Dalam Bahaya, Catalina Terperangkap
TABLOIDBINTANG.COM - Sinopsis ASMARA GEN Z SCTV Episode 171, Hari Ini Kamis 22 Mei 2025: Zara Dalam Bahaya, Catalina Terperangkap
Flavio, Cantika, Slay Queen (tanpa Gizelle), BOM, Chaos Crew, dan Gaspol Squad tampak terkejut bukan main. Flavio terpana, tak percaya dengan apa yang dilihatnya: “Kiara?!”
Gema pun tak kalah heran. “Seorang Kiara… ngedance?” gumamnya. Flavio dan Cantika hanya bisa saling berpandangan bingung.
Tak lama, musik mulai mengalun. Pop Diva dan Kiara tampil di panggung dan mulai menari dengan kompak dan memukau. Gerakan mereka enerjik dan penuh pesona. Penonton terpaku. Flavio menggelengkan kepala, masih tak percaya dengan apa yang ia lihat.
Aqeela langsung berteriak penuh semangat, “KEREN! LO KEREN BANGET, KIARA!”
Sementara itu, Mohan baru saja tiba, mengenakan earbud-nya kembali dan tersenyum saat melihat Raisa di atas panggung. Ia menekan tombol di earbud, “Gue udah online.”
Harry, yang terhubung lewat alat komunikasi, segera menegur, “Pergi, Mo! Sekarang juga!”
Namun Mohan menahan, “Sebentar aja! Udah lama nggak lihat Raisa.”
Orang suruhan yang sedang memantau memastikan tak ada orang lain di sekitar lokasi. Ia mengamati situasi: Mohan terlihat berada tepat di depan panggung, sementara Raisa masih tampil. Ia melapor pada Matthew.
Matthew pun terdiam sejenak, lalu bergumam, “Waktunya buat distraksi... untuk tiga orang yang dia lindungi.”
Di tempat lain, Zara masih membuntuti seorang pria mencurigakan. Saat Zara mencoba memutar arah, pria itu tiba-tiba menahan lengannya.
Dari kejauhan, Fattah melihat kejadian itu dan langsung berteriak, “OII! LEPASIN TANGAN LO!”
Fattah segera berlari ke arah Zara. Dengan nada cemas, ia bertanya, “Kamu ngapain ngikutin orang itu?! Siapa dia?!”
Zara terlihat gelagapan, “Dia... sepertinya punya informasi yang perlu aku tahu.”
Sementara itu, Pak Dani tiba di sebuah kafe dan terkejut mendapati Catalina duduk dalam kondisi tangan dan badan terikat ke kursi. Ia segera mendekat dan melepas lakban yang menutup mulut Catalina.
Dengan napas terengah, Catalina berkata lirih, “Maaf, Pa... ini semua jebakan!”