Sinopsis KETIKA CINTA MEMANGGILMU SCTV Episode 17, Hari Ini Rabu 2 Juni 2025: Amira-Damar Pelukan, Aksa Kecewa

Binsar Hutapea | 2 Juli 2025 | 16:30 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Sinopsis KETIKA CINTA MEMANGGILMU SCTV Episode 17, Hari Ini Rabu 2 Juni 2025: Amira-Damar Pelukan, Aksa Kecewa

Amira panik saat menyadari bahwa ia secara tidak sengaja membongkar rahasia di hadapan Damar. Ketegangan semakin memuncak ketika Aksa pulang ke rumah dan terkejut melihat Amira dan Damar sedang berpelukan di dalam gudang. Amira berusaha menjelaskan situasinya, namun Aksa yang sudah kecewa telanjur berpikir yang bukan-bukan.

Di tempat lain, hubungan Bella dan Adam semakin dekat. Perhatian dan sikap lembut Adam membuat Bella semakin baper—terhanyut dalam perasaan yang tumbuh diam-diam.

Sementara itu, kemarahan Aksa memuncak ketika ia mendapati Amira, Damar, dan Sasa berada bersama-sama di gudang. Amira berusaha menjelaskan bahwa semua ini hanya kesalahpahaman. Ia menyangkal tuduhan Aksa dan menjelaskan bahwa ia tidak bisa menghubungi Aksa karena ponselnya, juga milik Damar, tidak ada.

Namun Aksa yang sudah terlanjur curiga, langsung menelepon nomor Amira. Nada dering terdengar dari dalam gudang—ponsel Amira ternyata ada di sana. Hal ini membuat Aksa semakin yakin bahwa Amira telah berbohong. Amira kebingungan, tidak tahu lagi bagaimana harus menjelaskan semuanya.

Di waktu yang bersamaan, Galang, Kusno, Zora, dan Hilda kembali mencoba mencelakai Lian yang masih terbaring di rumah sakit. Mereka terlihat mondar-mandir mencurigakan di depan kamar rawat Lian. Tepat saat itu, Adam datang dan memergoki mereka. Ia langsung mengejar karena merasa ada niat jahat terhadap Lian. Sayangnya, Galang berhasil melarikan diri karena dilindungi oleh Hilda dan Zora yang sengaja menghadang Adam.

Setelah itu, Adam segera masuk ke kamar Lian. Dalam kondisi lemah, Lian terus menyebut nama Amira. Adam pun segera menelepon Amira dan memintanya datang ke rumah sakit untuk menemui Lian.

Amira kemudian meminta izin kepada Aksa. Meskipun masih menyimpan amarah, Aksa setuju untuk mengantarkannya, walau tetap memilih diam dan menjaga jarak. Sasa pun ditinggal bersama Yuni, yang merasa lega karena kondisi Lian mulai membaik dan sadar kembali.

Pertemuan antara Amira dan Lian berlangsung haru biru. Ada banyak hal yang ingin Lian sampaikan, namun ia tidak mampu berbicara. Bahkan untuk menggerakkan tubuhnya atau menuliskan sesuatu pun ia tidak sanggup. Lian ingin sekali memberi tahu kebenaran besar—bahwa Amira adalah anak kandungnya. Namun mulutnya tak mampu bicara, dan tubuhnya tak lagi mampu menyampaikan apa pun.

Penulis : Binsar Hutapea
Editor: Binsar Hutapea
Berita Terkait