Sinopsis Film Selepas Tahlil, Cerita Kisah Nyata Jenazah Berjalan Sendiri

Supriyanto | 7 Juli 2025 | 02:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Film horor cerita rakyat yang diangkat dari kisah nyata, Selepas Tahlil bakal tayang di bioskop mulai 10 Juli 2025 mendatang.

Sang sutradara Adriano Rudiman menyebut, film Selepas Tahlil terinspirasi dari kisah viral mengenai jenazah yang berjalan sendiri setelah prosesi tahlilan di daerah Jawa Tengah.

Selepas Tahlil mengangkat cerita dari episode podcast Lentera Malam yang sempat viral, mengenai mayat dari Surabaya yang dikabarkan bangkit dan berjalan menuju Lamongan. 

BION Studios menyajikan kisah ini dengan balutan horor psikologis yang kental dengan nuansa lokal dan atmosfer menyeramkan.

Film ini mengisahkan dua bersaudara, Saras (Aghniny Haque) dan Yudhis (Bastian Steel), yang hidupnya berubah setelah ayah mereka, Hadi (Epy Kusnandar), meninggal dunia secara misterius.

Bukannya mendapatkan ketenangan dalam peristirahatan terakhir, sang ayah justru 'bangkit' dan menghilang dari rumah duka.

Cerita dimulai setelah acara tahlilan di rumah duka. Dalam suasana duka yang masih menyelimuti, jenazah sang ayah tiba-tiba terlihat berjalan keluar dari rumah.

Sejak saat itu, keluarga tersebut mulai mengalami berbagai kejadian aneh dan mimpi buruk yang mengisyaratkan adanya pesan tersembunyi.

Sebuah surat wasiat ditemukan di kamar sang ayah mengungkapkan rahasia baru. Surat tersebut membawa Saras dan Yudhis untuk menyelami kembali masa lalu keluarga mereka, termasuk konflik lama keluarga.

Semakin dalam mereka menyelidiki, semakin dekat mereka dengan bahaya yang mengintai.

Sinopsis Film Selepas Tahlil, Cerita Kisah Nyata Jenazah Berjalan Sendiri

Film ini berlatar di sebuah desa di Jawa Timur yang kaya akan tradisi. Setting ini memperkuat nuansa spiritual dan kejawen yang melekat pada cerita. Beberapa adegan ritual dan simbol-simbol kematian ditampilkan dengan detail yang mencekam.

Salah satu daya tarik utama film Selepas Tahlil kehadiran aktor senior Epy Kusnandar, yang berperan sebagai Hadi, sosok ayah yang diceritakan bangkit dari kematian.

Meskipun sebagian besar adegannya dilakukan dalam keadaan diam dan minim dialog, kehadiran Epy justru menjadi elemen kunci yang membangun ketegangan psikologis sepanjang film.

Film ini tidak hanya menyajikan cerita horor supranatural, tetapi juga merefleksikan trauma keluarga, rahasia yang disembunyikan, serta beban penyesalan.

Penulis : Supriyanto
Editor: Supriyanto
Berita Terkait