Alasan Cinema XXI Memberi Jumlah Layar Bioskop yang Berlebih kepada Dilan 1991

Wayan Diananto | 16 Maret 2019 | 16:30 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Kesuksesan film Dilan 1991 diwarnai sejumlah kontroversi. Sejumlah warganet mengkritik dominasi Dilan 1991 awal bulan ini. Dilan 1991 menguasai 1.200 layar lebih di seluruh Indonesia. Menurut mereka, jumlah ini berlebihan. 

Dilan 1991 mendominasi bioskop sejak hari pertama penayangan. Sejumlah bioskop merelakan seluruh layar dikuasai film rilisan Max Pictures ini. Dari pantauan Bintang, bioskop Basura XXI, Atrium XXI, dan Arion XXI hanya menayangkan Dilan 1991. Lima dari 6 layar Kota Kasablanka XXI dikuasai Dilan 1991, sisanya diberikan kepada film Indonesia lainnya, Foxtrot Six. Bahkan, akhir pekan lalu (2 dan 3 Maret), Dilan 1991 tayang di teater IMAX Gandaria XXI dan Gading XXI, Jakarta. 

Corporate Secretary Cinema XXI, Catherine Keng, menjelaskan, pada hari pertama pihaknya memberikan 900 layar untuk Dilan 1991. Keesokan harinya layar ditambah karena antusiasme publik meninggi.

“Saya rasa semua orang menantikan sekuel film ini sejak lama. Pada minggu yang sama, tidak ada film Hollywood baru yang tayang,” terang Catherine.

Penambahan layar melahirkan konsekuensi. Sejumlah film impor terpaksa turun layar. Di antaranya I Still See You, The Prodigy, Total Dhamaal, dan The Upside. Saat Captain Marvel datang, film Bel Canto dan Bohemian Rhapsody lenyap dari peredaran. 

“Karena antrean Dilan 1991 sangat panjang, kami memutuskan membuka studio IMAX. Kami pihak bioskop selalu berusaha memberikan kepuasan kepada penonton. Melihat animo masyarakat yang sangat tinggi, kami harus memberi layar lebih untuk menghindari antrean panjang. Bagaimana pun, animo penonton harus diakomodasi,” Catherine menambahkan. 

(wyn / han)
 

Penulis : Wayan Diananto
Editor: Wayan Diananto
Berita Terkait