Terkait Teguran KPI untuk Siraman Qolbu, Ini Tanggapan Ustadz Dhannu dan Irfan Hakim

Altov Johar | 26 April 2019 | 22:30 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Program Siraman Qolbu sempat mendapat teguran Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), karena tayangannya dinilai tidak sesuai aturan. KPI menilai, tayangan dengan klasifikasi R harus mengurangi unsur mistik seperti kesurupan dan komunikasi dengan arwah atau makhluk ghaib.

Terkait teguran tersebut, Ustadz Dhannu dan Irfan Hakim yang memandu jalannya program angkat bicara. Mereka menjadikan teguran tersebut sebagai evaluasi Siraman Qolbu agar lebih baik lagi.

Ustadz Dhanu mengatakan, kejadian yang terlihat di program Siaran Qolbu di luar kemampuannya dan tim. Ke depannya tim Siraman Qolbu berusaha meminimalisir kejadian-kejadian yang dianggap melanggar agar tidak tertangkap kamera.

"Teguran KPI alhamdulillah sudah kita evaluasi. Karena efek dari doa itu kita kan enggak tau, itu jamaah kita tidak kenal sebelumnya. Jadi pas saya melantunkan doa, jamaah teriak-teriak. Efek itu yang membuat kita ditegur. Tapi alhamdulillah teman-teman langsung meminimalisir," ungkap Ustadz Dhanu di Kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Kamis (25/4).

Ustdaz Dhanu mengatakan, hingga kini masih sering terjadi peserta kesurupan saat dipandu membaca doa. Kalau sudah begitu, sebisa mungkin tim Siraman Qolbu berusaha agar kejadian itu tak tertangkap kamera.

"Kalau sudah begitu kita harus gimana. Saya sebenarnya ingin mengundang teman KPI datang biar melihat. Tetapi memang itu lah sebenarnya. Kita sebenarnya ingin menjembatani teman-teman yang meminta bantuan. Jadi Siraman Qolbu ini kita benar-benar mengajarkan tauhid," kata Ustadz Dhanu.

Selaku host, Irfan Hakim menghargai peringatan yang dilayangkan KPI. Senada dengan Ustadz Dhanu, hingga kini peserta yang kesurupan tidak dapat dihindari dan tetap ada.

"Hanya saja tidak tertangkap kamera. Pernah ibu-ibu belasan orang kesurupan, tapi tim berusaha mengevakuasi agar tidak tertangkap kamera. Jadi sekali lagi efek doa yang dipanjatkan tidai terduga tanpa skenario," pungkas Irfan Hakim.

(tov/bin)

Penulis : Altov Johar
Editor: Altov Johar
Berita Terkait