Film Dua Garis Biru Sempat Jadi Kontroversi, Ini Kata Zara JKT48

Panditio Rayendra | 1 Juli 2019 | 12:30 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Zara JKT48 bermain di film berjudul Dua Garis Biru. Film itu akan rilis di jaringan bioskop Juli mendatang. Zara JKT48 berharap Dua Garis Biru mendapat respon yang baik dari penonton mengingat kontennya positif. Seperti diketahui, Dua Garis Biru sempat menuai kontroversi. Akhir April lalu, muncul petisi bertajuk "Jangan Loloskan Film yang Menjerumuskan! Cegah Dua Garis Biru di Luar Nikah!" Petisi ini mengudara di laman change.org sejak April 2019. Namun per 1 Mei 2019, petisi itu telah ditarik disertai permohonan maaf.

 

Zara JKT48 menduga, kontroversi yang sempat mencuat karena publik belum melihat filmnya secara utuh. "Jadi kayak baru melihat teaser dan trailer yang cuma sebagian kecil dari film. Kalau sudah menonton filmnya, kan beda banget," ujar Zara JKT48 ditemui usai gala premiere Dua Garis Biru di Epicentrum XXI, Jakarta Selatan, belum lama ini.

Ia menambahkan, "Trailer itu cuma menggambarkan soal hamil di luar nikah yang menimpa anak SMA. Kalau di film, dijelaskan bagaimana mereka menangani akibatnya. Ini penting banget untuk remaja zaman sekarang," imbuhnya kepada tabloidbintang.com.

Zara JKT48 mengingatkan pentingnya pendidikan seks dari guru maupun orang tua. Tujuannya, agar remaja mendapat pengetahuan yang benar, menjaga diri, dan tidak salah langkah. Peran guru dan orang tua sangat penting mengingat, akan lebih berbahaya jika remaja mendapat informasi menyesatkan dari orang yang salah. "Lewat film ini saya banyak belajar dari yang sebelumnya tidak tahu menjadi tahu dan makin menghargai diri sendiri," urai Zara JKT48.

Zara JKT48 menambahkan, "Saya jadi semakin tahu batasan dalam pergaulan. Jangan sampai ambil keputusan yang salah dan bisa merugikan masa depan. Remaja waktunya mencari jati diri, bebas mengeksplorasi diri. Tapi ingat bahwa setiap pilihan ada konsekuensinya." Selain Zara JKT48, film Dua Garis Biru diperkuat oleh Angga Yunanda, Cut Mini, Lulu Tobing, Arswendi, dan Dwi Sasono. Film produksi Starvision Plus ini ditulis dan disutradarai oleh Gina S. Noer.

(ray / ray)

Penulis : Panditio Rayendra
Editor: Panditio Rayendra
Berita Terkait