Dua Pria, Percaya Diri Mengusung Genre R&B

Binsar Hutapea | 19 Oktober 2019 | 04:30 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Rhythm and blues atau R&B terbilang genre musik “minoritas” di kancah musik lokal. Sangat sedikit musikus yang memilih langgam ini. Di antara yang sedikit itu, ada Dua Pria.

Duo ini berpersonelkan Pria Perdana Sukardi dan Daniel Pattinama. Pada 14 Februari 2019 lalu, mereka merilis single debut bertajuk “Malam Terakhir” yang pekat dengan nuansa slow R&B. Lagu itu berkisah tentang perselingkuhan. "Tentang (wanita) yang posisinya memilih antara si A dan si B. Dia selingkuh tapi kemudian si wanita ingin balik lagi ke pasangannya. Nah, 'Malam Terakhir' itu cerita tentang malam terakhir bagi si wanita dan selingkuhannya," terang Pria. Adapun video lagu tersebut bisa dilihat di YouTube. Sementara untuk lagunya bisa didengarkan di platform musik streaming seperti Spotify, Joox, dan Apple Music. 

Dua Pria diinisiasi oleh Pria Perdana Sukardi. Ia mendirikan duo itu karena kecintaan pada musik, terutama R&B. Dulu, Pria sempat menekuni dunia tarik suara. Ia kerap mentas dari kafe-ke kafe di Jakarta dan berbagai daerah. "Dulu saya penyanyi. Saya satu angkatan dengan Brown Sugar, The Groove, T-Five. Band saya dulu mainnya di Royal Taman Ria, sempat muter-muter se-Indonesia. Lalu pindah ke band bule. Main di TJ's, Orang Indonesianya cuma 3 orang, lainnya orang Barat," terang Pria. 

Karena diterima bekerja di salah satu BUMN, Pria memutuskan berhenti bermusik. Bertahun-tahun bekerja, belakangan ia merasakan kekosongan. "Setelah masuk kerja, aku tinggalkan musik. Tapi dalam perjalanan karierku, aku merasa ada satu titik yang belum selesai. Ada yang kosong. Soul-nya aku ada di menyanyi," terang Pria yang menggemabri Babyface dan K-ci & Jojo. 

Untuk menambal kekosongan itu, ia memberanikan diri membuat karya lagu. Pria lalu menghubungi Ilham Baso. Ia adalah pencipta lagu untuk beberapa penyanyi ternama seperti Sammy Simorangkir, Judika, dan Delon. "Setelah bertemu, dia kasih beberapa materi lagu. Akhirnya terpilih lah lagu 'Malam Terakhir'," ujar Pria. Selain untuk menambal celah yang kosong di hatinya, Pria punya alasan lain untuk berkarya. "Kalau saya meninggal orang masih bisa melihat saya di karya saya. Istri, anak, keluarga besar, mereka masih bisa melihat karya saya," tegasnya.  

Semula Pria hendak bersolo karier. Namun karena pertimbangan pekerjaannya, ia memutuskan membentuk duo. Oleh rekannya, Pria kemudian dikenalkan pada Daniel, penyanyi yang kerap mentas di kafe-kafe ternama. Seperti Pria, Daniel juga menyukai R&B. Faktor kesamaan inilah yang kemudian membuatnya meminang Daniel menjadi teman duet. "Daniel genrenya sama. Dia aktif di R&B. Main di kafe besar. Soal suara, vokal dia black music-nya kental. Suaranya juga match dengan vokal saya. Alasan lain, Daniel kan milenial sedangkan saya kolonial. Daniel untuk menarik milenial, aku menarik kaum kolonial ha ha ha," canda Pria. 

"Sebenarnya banyak yang mengajak Daniel duet, tapi enggak tahu kenapa maunya sama saya," timpal Pria lagi. 

Keduanya lantas menggarap "Malam Terakhir". Untuk membantu pembuatan lagu itu, mereka dibantu sejumlah musikus yang berpengalaman di black music. "Kita kerja sama dengan Bowo Soulmate sebagai vocal director. Ada juga Mas Heri. Dia lama di Republik Cinta Management (RCM). Sekarang dia lebih ke music director dan mixing. Kami kerja sama orang-orang yang karakteristiknya kuat," tuturnya. 

Meski ceruk pasar R&B tak sebesar genre musik lainnya, Dua Pria percaya diri "Malam Terakhir" bisa diterima. Pasalnya, saat ini langgam R&B kembali digemari. "Saya lihat sekarang R&B balik lagi. Lagu-lagu R&B yang dimainkan dulu, dimainkan lagi sekarang. Kayak lagu-lagunya After 7, "One Last Cry Brian McKnight". Jadi trennya balik lagi," terang Pria. 

Sayangnya, proses promosi lagu "Malam Terakhir" belum bisa maksimal. Penyebabnya, keduanya sibuk dengan kegiatan masing-masing. Pria berada di Samaranda dari Senin sampai Jumat di Samarinda untuk bekerja. Ia baru berada di Jakarta  pada Sabtu dan Minggu. "Hari Sabtu dan Minggu saya khusukan untuk keluarga. Karena Senin balik lagi ke Samarinda. Daniel sendiri setiap Sabtu dan Minggu tampil di kafe. Belum lagi, dia baru saja dikarunia anak. Karena susah bertemu, kalau ada job, ya Mas Daniel tidak apa-apa menyanyi dengan yang lain. Mungkin saya baru bisa benar-benar aktif dengan Dua Pria setelah ditugaskan di Jakarta," katanya. 

"Saya sih inginnya Dua Pria terus berjalan. Tanpa saya juga tak masalah. Mas Daniel bisa duet dengan penyanyi lain. Saya di belakang saja. Jadi eksekutif produser," pungkas Pria. "Kalau saya sih terserah Mas Pria saja," respons Daniel sembari tersenyum.

Disinggung soal harapan, Dua Pria tak muluk-muluk. Bagi keduanya, bisa berkarya di industri musik saja sudah lebih dari cukup. "Bisa masuk di industri saja sudah senang. Kalau berhasil, itu bonus," pungkas Pria.  

Penulis : Binsar Hutapea
Editor: Binsar Hutapea
Berita Terkait