Mat Sukses Membawa Stinky Membuai Penggemar 90-an Hingga Kekinian

Vallesca Souisa | 1 Juni 2020 | 21:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Grup musik legendaris Stinky kembali unjuk gigi tahun ini. Membuka memori penggemarnya di era 90-an lewat suara merdu anak muda asal Gorontalo, Mat Muhammad Ashfihan (19). Single "Melepasmu" dilepas Februari lalu, dan menuai banyak pujian. Berkat kehadiran Mat, lagu yang menurut banyak netizen supergalau ini, menarik penikmat baru dari generasi milenial.

Ratusan komentar membanjiri unggahan video “Melepasmu” di akun resmi YouTube Indosemar Sakti. “Keren. Super galau. Suaranya lembut banget, enak banget didengar,” tulis salah satu akun YouTube. Sebuah kebanggaan tersendiri, Mat yang anak daerah, tumbuh besar jauh dari orang tua, bisa menorehkan karya yang disukai generasi 90-an maupun milenial.

“Sampai hari ini saja, saya masih enggak percaya bisa menyanyi bareng mereka (Stinky). Ini pengalaman pertama yang sangat mengharukan, bisa bergabung dengan personel Stinky. Beliau-beliau ini, selevel paman-paman saya, sangat senior, karya-karyanya sudah sangat dikenal Indonesia,” ungkap Mat.

Mat berujar, kalau ini seperti mimpi. Secara tak sengaja, suaranya didengar oleh salah satu personel Stinky, Irwan Batara, di awal tahun. “Waktu itu, Irwan sedang memberikan pelajaran musik privat untuk adik Mat. Di sela sesi, Irwan mendengar ada yang bernyanyi,” cerita ibunda Matt, yang kerap dipanggil Ummi Ayya. Terperangah dengan suara merdu tersebut, Irwan bertanya siapa empunya suara ini. Sang ibu pun menjawab, “Itu suara anak saya, Mat.”

Dari sinilah, Irwan berkenalan dan mencari tahu tentang bakat Mat lebih jauh. Selain bisa menyanyi, Mat juga menguasai alat musik piano dan gitar secara otodidak. Diajaklah Mat untuk rekaman bareng Stinky. “Wah, suprised juga, sih. Ada perasaan, apa saya bisa? Memang saya ini siapa?” ucap Mat.

Tentu saja, Mat harus melewati beberapa tes untuk bisa gabung dengan Stinky. “Ada prosedurnya juga. Apakah vokalnya bisa mengimbangi Stinky. Ternyata setelah dilihat, didengar, mereka (Stinky) bilang bisa banget,” kenang Ummi Ayya.

Rekaman untuk pertama kalinya secara komersil dilakukan di studio milik Andre Taulany. Yang bikin Mat tambah gugup lagi. “Perjalanan yang luar biasa, mengharukan. Lebih spesial lagi, ini semua diproduseri oleh Ummi saya. Terima kasih sebesar-besarnya untuk Ummi yang sudah mendukung saya,” ucap Mat.

Mulanya, Ummi Ayya kurang menyetujui Mat terjun ke dunia hiburan. Menurut Ummi, dunia hiburan kurang menjanjikan, tidak pasti. Sementara Ummi sudah membangun usaha, yang diharapkan bisa diteruskan oleh Mat.

Ayah dan ibu Mat bercerai saat Mat duduk di bangku SD. Sejak perceraian orang tuanya, Mat diasuh oleh neneknya di Goronatalo. Sementara ibunya, tetap di Jakarta bekerja dan merintis usaha mati-matian. “Tadinya Mat ingin kuliah di IKJ, tapi saya tidak mengijinkan. Saya ingin dia mengambil ilmu manajemen. Saya kerja keras merintis usaha, saya ingin Mat meneruskan usaha yang sudah saya bangun. Saya tadinya juga kurang setuju Mat jadi artis. Tapi saya lihat, memang dia punya passion di sana, dari SMA sudah kelihatan bakatnya di seni. Saya pikir-pikir lagi, saya sebagai ibu, kerja mati-matian kan untuk membahagiakan anak juga. Karena saya lihat dia bahagia, maka akhirnya saya restui, saya dukung juga. Dengan catatan kuliah di bidang manajemen tidak boleh ditinggalkan,” tandas Ummi Ayya.

(val)

Penulis : Vallesca Souisa
Editor: Vallesca Souisa
Berita Terkait