Kubur Impian Jadi Bidan, Merry Mentari Bersyukur Miliki Usaha di Masa Pandemi

Vallesca Souisa | 7 Oktober 2020 | 16:30 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Jalan hidup seseorang kadang tak tertebak. Merry Mentari, dulu sekolah kebidanan, cita-citanya jadi bidan. Tapi semua itu pupus, ketika Tuhan memberinya jalan yang lain. Lahir dari keluarga sederhana, sejak remaja ia menjadi tulang punggung keluarga. Sambil kuliah, sering kali ia menjual produk-produk orang lain. Mengambil untung sedikit demi sedikit, enggak tahunya, malan menjadi penghasilan yang patut diseriusi. Usianya masih 25 tahun, dan kini tak sangka, sudah memiliki usahanya sendiri. 

“Awalnya saya pada tahun 2016, menjalani sebuah tantangan, jualin skincare dan body care untuk tambahan biaya kuliah,” cerita Merry, wanita kelahiran 19 November 1995 ini. Merry melihat, sedikit demi sedikit kok kalau dikumpulkan hasilnya lumayan juga.

Ia mulai menyenangi dunia marketing dan penjualan. Seiring berjalannya waktu, kok orderannya semakin bertambah? Ia juga sudah memiliki pelanggan tetap. Meski pernah  merasakana pahitnya ditipu, Merry enggak kapok. “Pernah saya tertipu. Enggak terpikir. Saya sudah pesan barang, sudah bayar, tapi produknya enggak dikirim. Malah kabur yang punya barang. Yang seperti ini , harus bisa ikhlas, percayalah akan diganti Allah.” 

Gagal sekali. Harus berani memulai lagi, ini mental yang harus diatanamkan kalau mau menjadi pedagang. Dan ini adalah prinsip dasar Merry, yang membuatnya menjadi seorang wirausaha.

Merry yang masih belia melihat peluang. “Alhamdulilah dengan perjuangan dan doaku berbuah. Lalu, muncul ide, kenapa tidak membuat produk sendiri? Dengan namaku sendiri? Dari situ aku bikin Merry Beauty Care,” kenang Merry. 

Ini diakui perjuangannya tak mudah. Berhubungan dengan kulit harus dipastikan bahan-bahan kandungannya aman. Produk-produknya juga harus terdaftar di BPOM. Gimana meyakinkan produknya aman kepada target audience yang dituju juga jadi tantangan sendiri. 

Terlanjur asyik tenggelam dalam dunia marketing dan promosi, dan dapat penghasilan yang menjanjikan juga, akhirnya impian jadi bidan pun terempas. Merry memilih fokus menjadi wirausaha. Dan ia bersyukur, di masa Pandemi, di tengah banyaknya terjadi PHK, Merry sudah menjalani usahanya sendiri. 
Meski secara umum saat ini banyak bisnis goyah. Merry menemukan formulanya sendiri bertahan di situasi Pandemi. Ia masih gencar berjualan secara online. Menggunakan influencer, selebgram, public figure, sebagai media promosi. 


 

Penulis : Vallesca Souisa
Editor: Vallesca Souisa
Berita Terkait